Sunday, January 27, 2013

Chapter 5 Old Friend Comes Back to Life Part 3


Tiba-tiba aku tak berselera makan.”Ibu?”
 Untuk pertama kalinya aku mendengar kabar soal ibu. Secercah harapan tiba-tiba saja muncul,tapi langsung padam begitu mengingat betapa cara Irena memarahi Joshua dengan kasar.” Ibu kenapa?”
“Ada yang harus kau ketahui terlebih dahulu,”kata Joshua,memutar-mutar spaghettinya dengan setengah hati.” Aku pernah bilang kan,kalau ayahmu sedang menjalani misi? Nah,ayahmu dalam bahaya. Hilang tanpa jejak.”
Lalu Joshua memasukkan spaghettinya yang telah diputar-putarnya itu dengan garpu ke dalam mulut. Mata hitamnya terlihat seperti melamun.
“Misi apa?”tanyaku.
“Hayden mencoba melacak markas K.C,”kata Joshua,kali ini ia mencelupkan sendoknya ke dalam sup,tapi ia malah mengaduk-aduk sup itu.” Seperti yang sudah pernah kubilang,Hayden dulunya juga sepertimu. Pemegang simbol terkuat. Meski dia sudah tak memiliki simbol itu,tapi ia masih punya kekuatannya. K.C. mengirim semacam surat petunjuk kepada Hayden,yang bahasanya hanya bisa dipahami Sang Rajawali dan Jaguar saja,”Joshua memandangku,matanya bersinar penuh harap.” Intinya,kau juga bisa membacanya. Aku masih menyimpan fotokopi dari surat petunjuk itu.”
Aku mengangkat alis.” Dan kau seharusnya juga bisa baca.”
Joshua menggeleng.” Tidak. Kan sudah kubilang,hanya pemegang simbol tengah,simbol biru,simbol terkuat,simbol Rajawali,yang bisa membacanya. Dan refleksinya,si Jaguar. Intinya,hanya kau dan Julius yang bisa baca.” Joshua kembali merenung.” Nggak ada gunanya minta tolong sama refleksi sebelum Julius. Dia terbunuh sewaktu mencoba mempraktikkan sihir hitam. Cuma aku dan ayahmu yang tersisa dari pemegang simbol dan refleksi  sebelum kau. Alice. Angelo. Dan refleksi yang lain.”
“Aku nggak paham,”gumamku,lalu tiba-tiba teringat bahwa aku harus menghabiskan makananku. Aku menusuk salah satu irisan salmon panggang.” Kau bilang hanya rajawali yang bisa baca. Kenapa ayahku,yang sekarang sudah tak punya simbol itu lagi,masih bisa membacanya?”
“Itu masih jadi misteri,”kata Joshua.” Mungkin kejadian pertama kali sejak berabad-abad lalu. Memang pernah ada kejadianserupa juga terjadi,yang masih bisa memakai penglihatan rajawali. Dan walau rajawali sudah berpindah tubuh,tetap saja orang yang dulunya ditempati rajawali itu masih punya sihirnya. Itu sihir sendiri. Rajawali hanya memperkuat. Kurasa satu-satunya jawaban hanyalah bertanya langsung pada si rajawali.”
Aku tak terlalu paham bagian terakhir yang dikatakan Joshua,tapi kuputuskan ada masalah yang  lebih mendesak dari itu. Aku memasukkan salmon tadi ke dalam mulut.” Jadi maksudmu... karena hanya aku---yang masih berada di pihak yang benar---yang bisa membaca surat itu,jadi kau ingin aku menyelamatkan Ayah?”
Joshua mengangguk,berhenti mengaduk-aduk supnya. Supnya sudah sangat encer,sehingga Alice mengernyit ketika melihatnya.”Ya. tapi jelas itu berbahaya. Salah satu hal yang paling harus kau lakukan adalah jauh-jauh dari markas K.C. karena mereka akan segera memburumu. Ingat kejadian di rumahmu itu.”
Aku menelan salmon panggangku dengan susah payah.” Benedict meninggal.”
Joshua kembali memandang supnya.” Kau anak Hayden. Kau bisa melacaknya dari surat petunjuk itu. Dan inilah masalahnya : Ibumu melarangku untuk membiarkanmu pergi. Dia tak peduli Hayden mati atau tidak,tapi ia tak ingin kau berada dalam bahaya.”
Aku merenung sejenak.” Apa mereka bercerai?”terkaku.
Dinilai dari ekspresi Joshua,jelas tebakanku tepat.” Itu bisa dibahas di lain waktu. Dan ada masalah yang lebih mendesak,Luke. Hayden mengirimku pesan cermin kilat. Penampilannya kacau,dan mukanya menunjukkan seolah ia sedang buru-buru,seperti sedang melarikan diri dari sesuatu yang buruk. Dia hanya berkata,’waktu kita 6 hari atau kita semua mati’.”
Pesan cermin?pikirku heran. Kuputuskan tidak mempermasalahkan hal itu dulu. “waktu kita 6 hari atau kita semua mati?”gumamku.” aku nggak ngerti.”
“aku hanya bisa menebak bahwa sesuatu yang buruk sedang terjadi,mungkin Hayden sudah menemukan markas itu,lalu ia tertangkap atau semacamnya. Dan ibumu egois. Aku sudah menjelaskan bahwa kita akan segera mati,tapi ia tak percaya. Dia pikir ayahmu sedang mengelabuinya atau apalah. Aku tidak akan memaksamu pergi,tapi kau yang putuskan sendiri.”
Joshua segera menghabiskan supnya.
“Lalu yang harus kulakukan adalah : membaca surat petunjuk dan selamatkan ayah,lalu kembali kemari?”
Joshua mengangguk.” Ya. Kurasa Hayden punya informasi soal siapa K.C. ini. Dan karena waktu kita tak banyak,sebaiknya kau putuskan pagi besok juga. Aku akan mengurus soal ibumu itu. Dan satu lagi,”Joshua bangkit berdiri.” Aku punya kejutan untukmu,mungkin akan sangat membantu di perjalananmu nanti.”
“Eh?”
“Puddingnya,Ayah,”Alice mengingatkan.
“Besok saja,aku kenyang,”jawab Joshua,kembali riang.” Kau juga tak perlu khawatir soal Maggie. Aku sudah memanipulasi ingatannya,jadi kau tenang saja. Kejutanmu di sana.”
Joshua menunjuk ke arah pintu depan.
Aku berbalik,melihat,lalu menahan nafas,tidak percaya pada penglihatanku. Seorang teman lama berdiri di sana,tersenyum melambai.” Kau---bagaimana mungkin---?”
“Halo,Luke,”sapanya sambil tersenyum jahil.” Rindu padaku?”

Sulit mempercayai bahwa Benedict masih hidup. Dia masih begitu solid. Ia mengenakan setelan coklat favoritnya,terlihat begitu berbeda dari image “Ayah”nya yang biasa. Ia terlihat begitu...ceria. Aneh untuk orang yang berusia 40 tahunan sepertinya.
“Kau---?”
Ia melambaikan tangannya.” Sudah lama aku ingin berhenti dari sikap seorang ayah. Aku tidak seperti itu,tau? Aku nggak paham kenapa harus sekaku itu,tapi aku melakukan aktingku dengan baik,bukan? Lagipula aku menganggapmu seperti murid yang sangat kusayang.”
“Bukan begitu,”aku berhasil merangkai kata-kata.”Kupikir kau sudah...”
Benedict tertawa. Tawanya terdengar terlalu ceria. Ada yang tidak beres.” Mati? Kalau aku mati,tentu saja aku bukan Guardian kelas A! Aku sudah tau mereka akan mengejar. Karena itu kusuruh---siapa guardian yang satu lagi? Sudahlah,lupakan---untuk pergi dari sana,sementara aku membuat figurin tiruanku sendiri di sana!”
Ia tampak begitu puas akan dirinya. Masih sulit buatku untuk membiasakan diri dengan menganggapnya bukan ayahku. Lagipula...tunggu. rasanya wajahnya jadi lebih...muda dari yang terakhir kali kuingat. Sekarang ia terlihat seperti berusia 20tahunan.
“Berapa umurmu?”tanyaku.
Cengiran Benedict memudar sedikit,agak bingung dengan perubahan topik ini.” Dua puluh lima.”
“Kenapa kau terlihat tua beberapa waktu yang lalu---umm...boleh aku panggil kau Ben saja? Benedict terlalu panjang.”
“Terserah sih,”katanya ceria.” Yah,kalau aku dengan penampilan begini,kubilang padamu bahwa aku ayahmu. Kau percaya,nggak?”
“Nggak,”aku mengaku.
“Karena itu aku merubah sedikit penglihatanmu,”katanya ceria.
“Pengli---maksudnya?”
“Kau akan belajar besok,bersama Miss Alice,”kata Ben cerah.” Dia memang sudah lumayan expert,tapi tak ada salahnya berlatih. Ayo,cepat habiskan makananmu.”


No comments:

Post a Comment