Thursday, January 3, 2013

Chapter 3 Sir Joshua - Part 2


Rumah Sir Joshua hampir mirip dengan rumah kami,dengan atap coklat segitiga. Rumahnya tak begitu besar,tapi halamannya luas sekali.
Maaf,tapi aku nggak punya waktu untuk mendeskripsikan nya,karena kalian tau sendiri masalahku. Lain kali saja.
Aku menekan tombol bel di sisi tiang pembatas dengan pagarnya yang dipoles mengkilap. Kayu jenis apa ya? Cedar?
Nggak ada waktu mencemaskan hal kecil yang tak penting itu sekarang. Aku harus tau apa yang terjadi dan bila perlu menuntut paksa Sir Joshua agar mau menjelaskan. Tapi ada yang aneh.  Peverell. Rasanya aku pernah dengar nama itu....dimana aku pernah mendengarnya ya?
Suara wanita yang monoton dan dingin menjawab dari mesin penjawab yang ada di bawah tombol bel.” Cari siapa?”
“Sir Joshua...Peverell.”
“Anda siapa?”
Aku ragu dalam menjawab. Aku tak yakin Sir Joshua mengenalku atau tidak,tapi...keadaanku sekarang sudah cukup sulit.
“Lucas Kingston.”
Si wanita terdiam agak lama,sesaat kukira ia akan mengusirku ketika ia berkata,”Tunggu sebentar,akan kubukakan pintu.”
Tak lama kemudian kulihat seorang cewek yang kelihatan sebaya denganku keluar dari rumah. Ia mengenakan baju berlengan pendek yang polos berwarna merah gelap dan celana hitam selutut. Ia membukakan pagar.
Aku memandang cewek itu dan nyaris tersedak ludahku sendiri. Sekarang aku tau kenapa aku merasa familiar dengan nama Peverell.
“Alice?”tanyaku hati-hati.
Alice memandangku dengan mata hitamnya yang gelap kosong dan seolah tak bernyawa itu. Ia menelengkan kepalanya ke satu sisi,bingung.” Apa aku mengenalmu?”
“Eh,aku sekelas denganmu.”
Alice terdiam agak lama,merenung,berusaha mengingat-ingat.” Aku hanya kenal Angelo. Lebih baik kita bahas di dalam rumah.”
Aku dan Maggie masuk ke dalam dengan kaku sementara Alice kembali menutup pagar. Aura cewek itu dingin dan mengerikan.
Lalu kami masuk ke dalam rumah.
Rumahnya beraroma cinnamon---kayu manis---dan itu membuatku lumayan nyaman,melancarkan sirkulasi pernafasanku. Segalanya bernuansa cokleat karena kebanyakan barang terbuat dari kayu—selain dari perabotan,tentu saja. Kecuali mungkin sofa yang ada di tengah ruang tamu,yang berwarna hitam dan berbahan beludru.
Dan ada yang duduk di sofa itu. Sekilas kukira itu Roger,tapi ternyata bukan. Ia lelaki berusia sekitar 40an tahun yang berperawakan tinggi dan berotot. Yang membedaannya dari Roger adalah warna rambutnya yang hitam dan matanya juga hitam. Mirip dengan Alice,hanya saja lebih kelihatan bernyawa. Dari garis wajahnya ia bisa saja membuat lelucon yang akan membuatmu sakit perut sepanjang hari. Tampaknya orang yang menyenangkan.
“Sir Joshua?”tanyaku sopan,sementara Maggie menyapa,”Selamat siang,Sir.”
“Seharusnya kau mencontoh adikmu,”kata Sir Joshua dengan nada riang,yang lebih hidup dibandingkan dengan suara monoton Alice.” Menyapa dulu sebelum bertanya.”
Rasanya mukaku terbakar karena malu.” Maaf Sir. Selamat Siang.”
Ia nyengir jenaka.” Cuma bercanda. Nah apa yang membuat kalian datang memberi kunjungan istimewa ini? Duduklah,kalian kelihatan seperti baru saja lari maraton dan kalah.”
Alice keluar dari dapur (karena aku melihat kompor gas disana) membawa 2 gelas minuman yang berwarna kuning gelap. Mungkin teh sari apel. Entahlah. Ia meletakkannya di meja kayu di depan kami,lalu duduk di sebelah Sir Joshua.
“Ah,ini putriku,”kata Sir Joshua sambil tersenyum dan menepuk bahu Alice.” Alice Peverell. Dan Nona Phelps bisa menenangkan adikmu sebentar. Kurasa dia masih syok. Alice,antar dia ke atas menemui Nona Phelps.” Sir Joshua tersenyum pada Maggie,”kau tak keberatan kan?”
Maggie mengangguk,lalu Alice membawanya ke atas.
“ya,”kataku,ingin segera cerita.
Sir Joshua tampak mengerti.” Tunggu sampai Alice turun lalu,Nah. Ceritakan apa tujuanmu kemari.”
Beberapa detik kemudian Alice turun dan duduk,lalu Sir Joshua memberi isyarat padaku untuk memulai.
Aku menjelaskan segalanya,berusaha agar apa yang kusampaikan jelas,mudah dipahami,dan rinci,dan sesuai urutan. Bagaimana aku mengenal Julius,Roger dan Elaine,sampai kejadian tak masuk akal tadi.
Sir Joshua hanya bergumam,”hmm.”lalu berkata,”satu pertanyaan. Kenapa kau tampak tenang setelah apa yang kau alami? Adikmu panik.”
Aku bingung mendengar pertanyaan Sir Joshua.” Kukira anda akan menjelaskan segalanya padaku.”
“Nanti,setelah aku yakin apa itu,”jawabnya.” Bagaimana menurutmu,Alice? Kau pikir itu apa?”
 “Burung besar,kurasa,”jawab Alice monoton,memandangku dengan gaya analistis.” Mungkin elang?”
“Tidak,tak sekecil itu,”sela Sir Joshua menggeleng tak sependapat.” Lebih besar,berkepala dingin,cepat dalam segala hal,mata tajam,cukup bijak sebagai raja angkasa?”
Aku mengernyit bingung.” Apa yang kalian bicarakan?”
“Burung hantu?”usul Alice,mengabaikanku.
“Tidak,tidak sebijak dia,”Sir Joshua meletakkan tangan ke dagunya,berusaha berpikir dan menebak-nebak.” Ia punya kekuasaan. Nggak mungkin burung hantu. Sepertinya rajawali.”
“Namanya Cristovalle,”kata Alice.” Terlihat jelas dari sorot matanya.”
“mungkin,namanya sih Cristovalle,”gumam Sir Joshua.” Karena raja angkasa,mungkin Lucas bakal jadi ketua kalian nanti.”
“Ketua apa?”desakku ingin tahu.
Sir Joshua menatapku.” Lucas,aku tahu kenapa kau selalu tenang dalam segala hal. Apa kau pernah mengalami semacam....um...ada yang mencegahmu melakukan sesuatu dalam dirimu? Misalnya saat kau ingin melakukan itu,tapi instingmu tidak sependapat dan akhirnya kau selalu mengikuti instingmu?”
Aku makin bingung,tak mengerti sepatah pun kata-katanya. Tapi dengan cara yang aneh aku mengerti. Aku tidak paham,tapi diriku paham. Kedengarannya aneh ya? Tapi sejauh itulah yang bisa kujelaskan. Seolah ada sesuatu yang lain yang ada dalam diriku,memahaminya dengan baik. Kalau dipikir-pikir,mengerikan juga,karena ada benarnya juga. Meskipun aku tak paham,tapi aku teringat beberapa hal---bagaimana aku bisa-bisanya tenang saat melihat Ayahku terkapar,mungkin meninggal,George lenyap,melihat hal-hal yang tak masuk akal,bagaimana Julius,Elaine dan Roger berkhianat.
“Seperti di saat seperti ini,aku bisa tenang dan bukannya panik?”tanyaku memastikan.
“Tentu,”jawab Sir Joshua.” Jika anak lain mengalami hal serupa denganmu,pasti dia terkena serangan mental. Adikmu terlihat seperti itu,meski kuakui kalian semua keturunan memiliki sikap kalem,tapi dia tampak syok juga. Dan dinilai dari sikapmu,kau seolah terlihat pernah berurusan dengan sihir,padahal Benedict bilang dia nggak pernah diizinkanmu mendekati hal-hal seperti itu sampai waktumu tiba.”
Aku mendadak bingung. Tunggu,kata-katanya sulit dicerna.” B-Benedict? Siapa Benedict?”
Joshua tampak heran,lalu ekspresinya berubah seolah baru teringat sesuatu.” Ah iya,hampir lupa bahwa dia nggak pernah memberitahumu. Baiklah,tadi kau bilang Julius menyebut-nyebut soal 2 Guardian.”
“Ya.”
Joshua melambaikan tangan.” Tunggu,aku jadi bingung harus menjelaskan darimana. Baiklah.masalah guardian itu bisa menunggu. Kita akan mulai dari pertanyaan yang paling mendasar dan kau pahami dulu---siapakah sebenarnya Julius,Elaine dan Roger?”
“Ya.”
“Mereka itu bayangan kalian. Aduh,apa ya kata-kata yang cukup manusiawi supaya kau paham?  Begini,kau ini sebenarnya bukan manusia normal biasa.”
“Aku anak yang abnormal?”
“Bukan arti yang senegatif itu. Artinya kau ini bisa melakukan sesuatu yangt lebih dari manusia biasa,yaitu sihir.”
Aku tak menjawab,terkejut.
Joshua menghela nafas.” Begini. Ada 3 simbol yang tetap menjaga waktu dunia tetap stabil. Sampai disini mengerti?”
Aku menggeleng.” Waktu apa?”
Joshua mencoba sabar.” Kau ini nggak punya imajinasi ya? Pernah nonton film fantasi yang bercerita soal kestabilan waktu? Misalnya,waktu di kota A seharusnya Cuma beda 1 jam dari kota B. Karena waktu dunia kacau,maka bisa saja kota A berbeda waktu lebih cepat 100 hari daripada kota B,tapi itu kalau kekacauan waktunya nggak begitu parah. Biasanya bisa sampai terpisah 200 tahun,bahkan perbedaan zaman. Nah,sampai disini paham kan? Jangan bilang kau masih tak paham.”
Aku mencoba mencerna kata-kata Joshua. Aku mengangguk.
Joshua tampak lega.” Bagus. Nah,biasanya waktu akan tetap seimbang dan normal jika 3 simbol ini dijaga baik,tidak disalahgunakan. Kau memiliki simbol tengah,Simbol Pemimpin.”
Nah,yang ini agak sulit kucerna.” Pemimpin?”
  “Kau ingat Julius meminta batu darimu,kan?”tanya Joshua.
“Tapi aku nggak memilki batu yang dia maksud! Kalau memang ada,sudah kuberikan! Lagipula,aku nggak ngerti apa yang dia bilang,entah batu apa---”
“Kau menyimpan batu itu,”potong Joshua.” Kau memilikinya,hanya saja tidak berbentuk batu dan tidak pernah kau sadari bahwa kau memilikinya. Batu itu berubah bentuk menjadi Rajawali,Lucas.”
“Rajawali?”gumamku bingung. Aku tidak memelihara apapun. Aku bahkan tak pernah melihat rajawali langsung!
“Secara umum,mereka mengira simbol itu berupa batu,dan memang benar. Tapi ayahmu mengubah cara kerja batu menjadi sesuatu yang nggak gampang jatuh dan pindah tangan,sesuatu yang dapat melawan jika diambil orang yang salah. Dan oh ya,orang kaukira ayahmu itu bukan ayahmu. Dia Benedict yang kumaksud tadi,salah satu Guardianmu,dan satu guardian yang lain adalah Katie sendiri. Mereka dikirim ayahmu menjaga kalian,dan meminta Benedict memberimu pelatihan yang cukup untuk mempersiapkan diri.”
Aku memegang kepalaku,sakit kepala.” Sebentar. Berarti selama ini yang menjadi ayahku adalah Benedict,yang kukira Ayahku,dan memberiku pelatihan yang bahkan aku tak ingat pernah menjalankannya?”
Joshua mengernyit.” Kata-katamu sulit dipahami. Tapi Benedict adalah guardian yang dikirim ayahmu untuk menjagamu dan mengirim Katie menjaga kakak serta adikmu. Pelatihan? Tentu saja kau menjalankannya,tanpa kau sadari.”
Aku mengerang putus asa,merasa aku mungkin mengalami amnesia akut karena sama sekali tak ingat,lalu bingung akan banyak hal tapi aku tak tahu apa yang harus kutanyakan,dan masalah rajawali yang tak kutahu asal usulnya. Bayangkan semua itu bercampur di kepalamu,kepalamu akan meledak.
“Apa misalnya?”tanyaku pening.
“Arung jeram,melatihmu jika kau terpaksa harus melarikan diri melewati laut berombak dengan sebuah boat biasa,”jawab Joshua.” Terjun parasut,jika kau harus melarikan diri dari atas langit dan terjun ke bawah? Butuh keahlian kecuali kau tak masalah jika tulangmu remuk. Menembak jitu,tentu saja. Panjat tebing,itu keahlian yang dibutuhkan jika kau berpetualang. Mengendarai mobil balap,itu berguna untukmu juga jika kau sedang terburu-buru. Beladiri,berguna untukmu melindungi diri dan meningkatkan refleks yang bagus kalau kau memang terpaksa tidak boleh memakai sihir. Semua ada tujuannya.”
Kepalaku terasa semakin sakit,berusaha menyerap penjelasan Joshua yang panjang.” Baiklah. Sekarang,siapa sebenarnya Julius,Elaine,dan Roger?”
“Sebelum sampai kesana,sebaiknya kau pahami soal simbol itu dulu. Simbol Pemimpin mu,berbentuk rajawali. Rajawali itu ada dalam dirimu,menunggu untuk kau gunakan,mengubahnya ke bentuk yang nyata,yang biasa diubah jadi weapon. Kau tidak akan melihatnya tentu saja,kecuali saat kau berada dalam kondisi hidup dan mati. Jika dalam bentuk batu,warnanya biru seperti safir. Lalu 2 simbol lain ada pada Alice,dan Angelo.”
Aku agak terkejut,lalu memandang Alice.” Kau? Simbol?”
Alice mengangkat bahu.” Ada masalah dengan itu?”
“Angelo? Angelo Princeton? Angelo yang banyak fans itu?”
Alice mengangguk.” Ya. Dia. Simbol nya berbentuk singa,yang diubah menjadi senjata tombak. Batu nya warna kuning seperti citrine.”
“Dan kau?”
 “Ruby,batu merah. Simbol burung falcon,senjata pisau.”
“Ya,”kata Joshua lagi.” Tiga simbol itu,asal tak disalah gunakan dan tetap pada tangan yang benar,yaitu kalian,tak akan ada masalah. Dan ketiga simbol itu tak boleh bersatu. Tak boleh bersatu. Ingat itu. Atau akan terjadi hal yang sangat mengerikan.”
Aku menelan ludah.” Mengerikan...bagaimana?”
“Pertama tama,waktu akan segera kacau. Lama-lama akan terjadi perbedaan waktu yang sangat besar di setiap kota sampai bisa-bisa terpisah ke zaman yang berbeda-beda. Nah,kau bisa bayangkan itu kan?”
“Bukan hal yang bagus,”komentarku.
“Buruk,lebih tepatnya. Nah,ketiga simbol ini,masing-masing, punya bayangan. Semacam sesuatu yang mengikutimu kemanapun kau bergerak kan? Meski begitu,karena bayangan terlihat hitam,misterius,dan hanya bentuknya sama,kita tak pernah tau apa yang ada disana. Seperti apa rupanya. Kami sendiri belum begitu bisa memahaminya. Tapi ada yang bilang bayangan simbol adalah sisi kegelapan simbol itu sendiri. Tapi sebagai konsekuensinya,apa yang diperbuat simbol akan berefek sama pada bayangan. Bukannya itu yang dilakukan bayangan,mengikuti apa yang kita lakukan kan?”
“Aku...ngak ngerti.”
Joshua menghela nafas lagi,tampaknya mencoba sabar.” Begini. Kau ini kan pengguna simbol Pemimpin,batu biru yang menjelma jadi rajawali,yang hanya akan muncul jika kau berada dalam keadaan terdesak,berada dalam dirimu,dan bisa kau pakai juga untuk tujuan tertentu. Nah,kau sendiri –bukan,tapi simbolmu—punya sisi kegelapan yang mereka sebut sebagai bayangan dari simbol. Bayangan,atau refleksi ini,adalah satu kesatuan dengan simbol ini,tapi jelas karena simbol dan bayangan saling bertolak belakang,maka bisa dibilang nyaris mustahil untuk disatukan. Jika simbol dan bayangan bertemu,secara naluriah mereka akan saling menghancurkan satu sama lain. Setiap simbol punya bayangannya masing-masing.  Karena mereka adalah satu kesatuan,maka apa yang diperbuat atau diderita simbol,juga akan berefek sama dengan bayangan itu sendiri. Mereka harus disatukan,tapi mereka sendiri saling menghancurkan. Biasanya simbol pasti menang,tapi dengan hancurnya bayangan,akibatnya juga fatal dan...yah...tak kau sukai.”
“Misalnya?”
“Bayangkan saja cuaca terus-terusan cerah,tak ada hujan. Atau semua orang kaya,tak ada yang miskin. Semua orang pintar,tak ada yang cukup bodoh untuk menjadi bawahan.”
“Buruk.” 
“Bayangan dan simbol punya kekuatan yang sama,hanya saja satu adalah sisi terang dan yang satu lagi gelap. Tapi kita tau dunia terdiri dari terang dan gelap,jadi tak boleh dihancurkan.”
Aku mencoba mencerna kata-katanya. Yah,lumayan bisa dipahami. Aku teringat sesuatu.” Kenapa Julius seperti enggan menyakitiku? Ketika Roger ingin menghajarku,dia terus mencegatnya,padahal Roger bisa saja membuatku hancur bahkan lebih halus dari debu.”
Joshua menjentikkan jarinya.” Jika kau melukai simbolnya,otomatis bayangannya akan hancur juga. Lain cerita jika bayangan dihancurkan,simbol tidak akan apa-apa. Karena bayangan berasal dari simbol.”
“Lalu,siapa K.C.ini?”
Ekspresi Joshua menggelap.” Dia...sekarang ini dialah masalah kita. Dia sangat tertutup,misterius,dan tak ada yang tau banyak soal dia. Intinya,kita tak bisa menebak rencananya seperti apa karena tidak tau karakternya seperti apa,karena dia sangat menjaga identitasnya. Menurut kabar yang beredar,dia adalah orang dari dunia lain. Semacam itu,pokoknya dia bukan dari sini. Tidak dari dunia ini.”
“Maksud anda,seperti alien atau monster berkepala 3 atau makhluk aneh berwajah gepeng?”
Joshua mengerutkan kening.” Tidak se-fiksi itu,kurasa. Tapi kita belum tau apa maksud dan tujuannya,yang pasti dia sudah punya para bayangan itu di pihaknya,dan dia berusaha menarik kalian pengguna simbol...entah kenapa,dengan cara paksa padahal lebih mudah menyogok daripada menggertak,sebenarnya. Dan aku yakin dia bukan orang bodoh.”
“Um...oke. lalu kenapa ada perubahan rencana untuk membawa---menculik,bisa dibilang---George? Mereka menyebut-nyebut sesuatu soal ramalan George---“
“George Kingston,”Joshua merenung.” Dari dulu aku selalu tertarik pada kekuatan uniknya. Diwarisi dari ibunya.”
“M-maksudnya?” aku tertegun mendengar Joshua menyebut ibu. Biasanya aku meminta Ayah (Benedict,apapun) untuk menceritakannya,tapi dia enggan bercerita.
“Orangtua kalian...sudah,kau tahu,”Joshua berkata hati-hati.” Bercerai. Ibumu,Irena Scarlett, seorang diviner yang hebat,Penglihatan masa depannya sangat tajam,dan Ayahmu,yang memang bernama Hayden Kingston,dulunya dia pengguna simbol Pemimpin,diwarisi kepadamu,sedang menjalani misi rahasia. Artinya,simbol pemimpin selalu diwarisi kepada keluarga Kingston. Dan aku juga rekannya dalam menjalani misi dulu,pengguna Simbol Ruby. Jadi kurasa George mewarisi kemampuan itu dari ibunya,dan mungkin K.C menganggap itu berguna.”
Meski aku masih marah pada George,aku tetap lebih marah lagi pada orang—ataupun alien--- yang bernama K.C ini. Dia tak bisa sesuka-sukanya mengambil orang yang dia anggap berguna untuk dipakai seperti mainannya begitu saja.
“misi? Misi seperti apa yang kalian jalankan dulu?”tanyaku.
Butuh waktu agak lama sebelum akhirnya Joshua menjawab.” Itu tak terlalu penting jika dibandingkan misi baru yang akan kau hadapi nanti,nak. Kuharap kau selalu bijak dalam mengambil keputusan,karena misi yang sama sekali baru ini yang kau tempuh akan sangat berbahaya,lain dari biasanya kami tempuh.”
Aku menelan ludah,mencoba mengabaikan kata berbahaya.“Lalu,kesimpulannya ini bahwa Julius,Elaine dan Roger adalah Bayanganku,Alice,dan Angelo. Tapi...siapa bayanganku? Aku tak merasa ada yang wajahnya mirip denganku.”
Joshua tampak berpikir keras.” Simbolmu adalah simbol pemimpin,batu safir  terbesar dari simbol lain. Tapi,biasanya simbol dan bayangan ada memiliki kesamaan. Menurutmu,siapa yang tampak lebih mirip Ketua diantara mereka?”
Ketua...aku teringat caranya mencegah Roger menerkamku...caranya menenangkan Elaine,caranya memberi komando dan perintah...cara Roger dan Elaine menurutinya....benar. pasti dia.
“Julius,”gumamku pelan.” Julius Leondre. Dia bayanganku,refleksiku.”

3 comments:

  1. Apa reflection boleh bersatu? Soalnya simbolkan tidak boleh bersatu

    ReplyDelete
  2. emm...blm prnh pikir ke sana sih...iya ya?

    ReplyDelete
  3. intinya :
    1. simbol sesama g boleh bersatu
    2. simbol dan reflection harus bersatu alias kerjasama,tp keduanya sgt bertentangan jd bs dibilang sangatlah sukar utk itu
    3. sesama reflection,karena dia adl bayangan simbol,seharusnya gak boleh juga

    ReplyDelete