Rumah Sir Joshua hampir mirip dengan rumah kami,dengan
atap coklat segitiga. Rumahnya tak begitu besar,tapi halamannya luas sekali.
Maaf,tapi aku nggak punya waktu untuk mendeskripsikan
nya,karena kalian tau sendiri masalahku. Lain kali saja.
Aku menekan tombol bel di sisi tiang pembatas dengan
pagarnya yang dipoles mengkilap. Kayu jenis apa ya? Cedar?
Nggak ada waktu mencemaskan hal kecil yang tak penting itu
sekarang. Aku harus tau apa yang terjadi dan bila perlu menuntut paksa Sir
Joshua agar mau menjelaskan. Tapi ada yang aneh. Peverell. Rasanya aku pernah dengar nama
itu....dimana aku pernah mendengarnya ya?
Suara wanita yang monoton dan dingin menjawab dari mesin
penjawab yang ada di bawah tombol bel.” Cari siapa?”
“Sir Joshua...Peverell.”
“Anda siapa?”
Aku ragu dalam menjawab. Aku tak yakin Sir Joshua
mengenalku atau tidak,tapi...keadaanku sekarang sudah cukup sulit.
“Lucas Kingston.”
Si wanita terdiam agak lama,sesaat kukira ia akan
mengusirku ketika ia berkata,”Tunggu sebentar,akan kubukakan pintu.”
Tak lama kemudian kulihat seorang cewek yang kelihatan
sebaya denganku keluar dari rumah. Ia mengenakan baju berlengan pendek yang
polos berwarna merah gelap dan celana hitam selutut. Ia membukakan pagar.
Aku memandang cewek itu dan nyaris tersedak ludahku
sendiri. Sekarang aku tau kenapa aku merasa familiar dengan nama Peverell.
“Alice?”tanyaku hati-hati.
Alice memandangku dengan mata hitamnya yang gelap kosong
dan seolah tak bernyawa itu. Ia menelengkan kepalanya ke satu sisi,bingung.”
Apa aku mengenalmu?”
“Eh,aku sekelas denganmu.”
Alice terdiam agak lama,merenung,berusaha
mengingat-ingat.” Aku hanya kenal Angelo. Lebih baik kita bahas di dalam
rumah.”
Aku dan Maggie masuk ke dalam dengan kaku sementara Alice
kembali menutup pagar. Aura cewek itu dingin dan mengerikan.
Lalu kami masuk ke dalam rumah.
Rumahnya beraroma cinnamon---kayu
manis---dan itu membuatku lumayan nyaman,melancarkan sirkulasi pernafasanku.
Segalanya bernuansa cokleat karena kebanyakan barang terbuat dari kayu—selain
dari perabotan,tentu saja. Kecuali mungkin sofa yang ada di tengah ruang
tamu,yang berwarna hitam dan berbahan beludru.
Dan ada yang duduk di sofa itu. Sekilas kukira itu
Roger,tapi ternyata bukan. Ia lelaki berusia sekitar 40an tahun yang
berperawakan tinggi dan berotot. Yang membedaannya dari Roger adalah warna
rambutnya yang hitam dan matanya juga hitam. Mirip dengan Alice,hanya saja
lebih kelihatan bernyawa. Dari garis wajahnya ia bisa saja membuat lelucon yang
akan membuatmu sakit perut sepanjang hari. Tampaknya orang yang menyenangkan.
“Sir Joshua?”tanyaku sopan,sementara Maggie
menyapa,”Selamat siang,Sir.”
“Seharusnya kau mencontoh adikmu,”kata Sir Joshua dengan
nada riang,yang lebih hidup dibandingkan dengan suara monoton Alice.” Menyapa
dulu sebelum bertanya.”
Rasanya mukaku terbakar karena malu.” Maaf Sir. Selamat
Siang.”
Ia nyengir jenaka.” Cuma bercanda. Nah apa yang membuat
kalian datang memberi kunjungan istimewa ini? Duduklah,kalian kelihatan seperti
baru saja lari maraton dan kalah.”
Alice keluar dari dapur (karena aku melihat kompor gas
disana) membawa 2 gelas minuman yang berwarna kuning gelap. Mungkin teh sari
apel. Entahlah. Ia meletakkannya di meja kayu di depan kami,lalu duduk di
sebelah Sir Joshua.
“Ah,ini putriku,”kata Sir Joshua sambil tersenyum dan
menepuk bahu Alice.” Alice Peverell. Dan Nona Phelps bisa menenangkan adikmu
sebentar. Kurasa dia masih syok. Alice,antar dia ke atas menemui Nona Phelps.”
Sir Joshua tersenyum pada Maggie,”kau tak keberatan kan?”
Maggie mengangguk,lalu Alice membawanya ke atas.
“ya,”kataku,ingin segera cerita.
Sir Joshua tampak mengerti.” Tunggu sampai Alice turun
lalu,Nah. Ceritakan apa tujuanmu kemari.”
Beberapa detik kemudian Alice turun dan duduk,lalu Sir
Joshua memberi isyarat padaku untuk memulai.
Aku menjelaskan segalanya,berusaha agar apa yang
kusampaikan jelas,mudah dipahami,dan rinci,dan sesuai urutan. Bagaimana aku
mengenal Julius,Roger dan Elaine,sampai kejadian tak masuk akal tadi.
Sir Joshua hanya bergumam,”hmm.”lalu berkata,”satu
pertanyaan. Kenapa kau tampak tenang setelah apa yang kau alami? Adikmu panik.”
Aku bingung mendengar pertanyaan Sir Joshua.” Kukira anda
akan menjelaskan segalanya padaku.”
“Nanti,setelah aku yakin apa itu,”jawabnya.” Bagaimana
menurutmu,Alice? Kau pikir itu apa?”
“Burung
besar,kurasa,”jawab Alice monoton,memandangku dengan gaya analistis.” Mungkin
elang?”
“Tidak,tak sekecil itu,”sela Sir Joshua menggeleng tak
sependapat.” Lebih besar,berkepala dingin,cepat dalam segala hal,mata
tajam,cukup bijak sebagai raja angkasa?”
Aku mengernyit bingung.” Apa yang kalian bicarakan?”
“Burung hantu?”usul Alice,mengabaikanku.
“Tidak,tidak sebijak dia,”Sir Joshua meletakkan tangan ke
dagunya,berusaha berpikir dan menebak-nebak.” Ia punya kekuasaan. Nggak mungkin
burung hantu. Sepertinya rajawali.”
“Namanya Cristovalle,”kata Alice.” Terlihat jelas dari
sorot matanya.”
“mungkin,namanya sih Cristovalle,”gumam Sir Joshua.”
Karena raja angkasa,mungkin Lucas bakal jadi ketua kalian nanti.”
“Ketua apa?”desakku ingin tahu.
Sir Joshua menatapku.” Lucas,aku tahu kenapa kau selalu
tenang dalam segala hal. Apa kau pernah mengalami semacam....um...ada yang
mencegahmu melakukan sesuatu dalam dirimu? Misalnya saat kau ingin melakukan itu,tapi
instingmu tidak sependapat dan akhirnya kau selalu mengikuti instingmu?”
Aku makin bingung,tak mengerti sepatah pun kata-katanya.
Tapi dengan cara yang aneh aku mengerti. Aku tidak paham,tapi diriku paham.
Kedengarannya aneh ya? Tapi sejauh itulah yang bisa kujelaskan. Seolah ada
sesuatu yang lain yang ada dalam diriku,memahaminya dengan baik. Kalau
dipikir-pikir,mengerikan juga,karena ada benarnya juga. Meskipun aku tak
paham,tapi aku teringat beberapa hal---bagaimana aku bisa-bisanya tenang saat melihat
Ayahku terkapar,mungkin meninggal,George lenyap,melihat hal-hal yang tak masuk
akal,bagaimana Julius,Elaine dan Roger berkhianat.
“Seperti di saat seperti ini,aku bisa tenang dan bukannya
panik?”tanyaku memastikan.
“Tentu,”jawab Sir Joshua.” Jika anak lain mengalami hal
serupa denganmu,pasti dia terkena serangan mental. Adikmu terlihat seperti
itu,meski kuakui kalian semua keturunan memiliki sikap kalem,tapi dia tampak
syok juga. Dan dinilai dari sikapmu,kau seolah terlihat pernah berurusan dengan
sihir,padahal Benedict bilang dia nggak pernah diizinkanmu mendekati hal-hal
seperti itu sampai waktumu tiba.”
Aku mendadak bingung. Tunggu,kata-katanya sulit dicerna.”
B-Benedict? Siapa Benedict?”
Joshua tampak heran,lalu ekspresinya berubah seolah baru
teringat sesuatu.” Ah iya,hampir lupa bahwa dia nggak pernah memberitahumu.
Baiklah,tadi kau bilang Julius menyebut-nyebut soal 2 Guardian.”
“Ya.”
Joshua melambaikan tangan.” Tunggu,aku jadi bingung harus
menjelaskan darimana. Baiklah.masalah guardian itu bisa menunggu. Kita akan
mulai dari pertanyaan yang paling mendasar dan kau pahami dulu---siapakah
sebenarnya Julius,Elaine dan Roger?”
“Ya.”
“Mereka itu bayangan kalian. Aduh,apa ya kata-kata yang
cukup manusiawi supaya kau paham?
Begini,kau ini sebenarnya bukan manusia normal biasa.”
“Aku anak yang abnormal?”
“Bukan arti yang senegatif itu. Artinya kau ini bisa
melakukan sesuatu yangt lebih dari manusia biasa,yaitu sihir.”
Aku tak menjawab,terkejut.
Joshua menghela nafas.” Begini. Ada 3 simbol yang tetap menjaga
waktu dunia tetap stabil. Sampai disini mengerti?”
Aku menggeleng.” Waktu apa?”
Joshua mencoba sabar.” Kau ini nggak punya imajinasi ya?
Pernah nonton film fantasi yang bercerita soal kestabilan waktu? Misalnya,waktu
di kota A seharusnya Cuma beda 1 jam dari kota B. Karena waktu dunia kacau,maka
bisa saja kota A berbeda waktu lebih cepat 100 hari daripada kota B,tapi itu
kalau kekacauan waktunya nggak begitu parah. Biasanya bisa sampai terpisah 200
tahun,bahkan perbedaan zaman. Nah,sampai disini paham kan? Jangan bilang kau
masih tak paham.”
Aku mencoba mencerna kata-kata Joshua. Aku mengangguk.
Joshua tampak lega.” Bagus. Nah,biasanya waktu akan tetap
seimbang dan normal jika 3 simbol ini dijaga baik,tidak disalahgunakan. Kau
memiliki simbol tengah,Simbol Pemimpin.”
Nah,yang ini agak sulit kucerna.” Pemimpin?”
“Kau ingat Julius
meminta batu darimu,kan?”tanya Joshua.
“Tapi aku nggak memilki batu yang dia maksud! Kalau memang
ada,sudah kuberikan! Lagipula,aku nggak ngerti apa yang dia bilang,entah batu
apa---”
“Kau menyimpan batu itu,”potong Joshua.” Kau
memilikinya,hanya saja tidak berbentuk batu dan tidak pernah kau sadari bahwa
kau memilikinya. Batu itu berubah bentuk menjadi Rajawali,Lucas.”
“Rajawali?”gumamku bingung. Aku tidak memelihara apapun. Aku
bahkan tak pernah melihat rajawali langsung!
“Secara umum,mereka mengira simbol itu berupa batu,dan
memang benar. Tapi ayahmu mengubah cara kerja batu menjadi sesuatu yang nggak
gampang jatuh dan pindah tangan,sesuatu yang dapat melawan jika diambil orang
yang salah. Dan oh ya,orang kaukira ayahmu itu bukan ayahmu. Dia Benedict yang
kumaksud tadi,salah satu Guardianmu,dan satu guardian yang lain adalah Katie
sendiri. Mereka dikirim ayahmu menjaga kalian,dan meminta Benedict memberimu
pelatihan yang cukup untuk mempersiapkan diri.”
Aku memegang kepalaku,sakit kepala.” Sebentar. Berarti
selama ini yang menjadi ayahku adalah Benedict,yang kukira Ayahku,dan memberiku
pelatihan yang bahkan aku tak ingat pernah menjalankannya?”
Joshua mengernyit.” Kata-katamu sulit dipahami. Tapi
Benedict adalah guardian yang dikirim ayahmu untuk menjagamu dan mengirim Katie
menjaga kakak serta adikmu. Pelatihan? Tentu saja kau menjalankannya,tanpa kau
sadari.”
Aku mengerang putus asa,merasa aku mungkin mengalami
amnesia akut karena sama sekali tak ingat,lalu bingung akan banyak hal tapi aku
tak tahu apa yang harus kutanyakan,dan masalah rajawali yang tak kutahu asal
usulnya. Bayangkan semua itu bercampur di kepalamu,kepalamu akan meledak.
“Apa misalnya?”tanyaku pening.
“Arung jeram,melatihmu jika kau terpaksa harus melarikan
diri melewati laut berombak dengan sebuah boat biasa,”jawab Joshua.” Terjun
parasut,jika kau harus melarikan diri dari atas langit dan terjun ke bawah?
Butuh keahlian kecuali kau tak masalah jika tulangmu remuk. Menembak jitu,tentu
saja. Panjat tebing,itu keahlian yang dibutuhkan jika kau berpetualang.
Mengendarai mobil balap,itu berguna untukmu juga jika kau sedang terburu-buru.
Beladiri,berguna untukmu melindungi diri dan meningkatkan refleks yang bagus kalau
kau memang terpaksa tidak boleh memakai sihir. Semua ada tujuannya.”
Kepalaku terasa semakin sakit,berusaha menyerap penjelasan
Joshua yang panjang.” Baiklah. Sekarang,siapa sebenarnya Julius,Elaine,dan
Roger?”
“Sebelum sampai kesana,sebaiknya kau pahami soal simbol
itu dulu. Simbol Pemimpin mu,berbentuk rajawali. Rajawali itu ada dalam
dirimu,menunggu untuk kau gunakan,mengubahnya ke bentuk yang nyata,yang biasa
diubah jadi weapon. Kau tidak akan melihatnya tentu saja,kecuali saat kau
berada dalam kondisi hidup dan mati. Jika dalam bentuk batu,warnanya biru
seperti safir. Lalu 2 simbol lain ada pada Alice,dan Angelo.”
Aku agak terkejut,lalu memandang Alice.” Kau? Simbol?”
Alice mengangkat bahu.” Ada masalah dengan itu?”
“Angelo? Angelo Princeton? Angelo yang banyak fans itu?”
Alice mengangguk.” Ya. Dia. Simbol nya berbentuk
singa,yang diubah menjadi senjata tombak. Batu nya warna kuning seperti
citrine.”
“Dan kau?”
“Ruby,batu merah.
Simbol burung falcon,senjata pisau.”
“Ya,”kata Joshua lagi.” Tiga simbol itu,asal tak disalah
gunakan dan tetap pada tangan yang benar,yaitu kalian,tak akan ada masalah. Dan
ketiga simbol itu tak boleh bersatu. Tak
boleh bersatu. Ingat itu. Atau akan terjadi hal yang sangat mengerikan.”
Aku menelan ludah.” Mengerikan...bagaimana?”
“Pertama tama,waktu akan segera kacau. Lama-lama akan
terjadi perbedaan waktu yang sangat besar di setiap kota sampai bisa-bisa
terpisah ke zaman yang berbeda-beda. Nah,kau bisa bayangkan itu kan?”
“Bukan hal yang bagus,”komentarku.
“Buruk,lebih tepatnya. Nah,ketiga simbol
ini,masing-masing, punya bayangan. Semacam sesuatu yang mengikutimu kemanapun
kau bergerak kan? Meski begitu,karena bayangan terlihat hitam,misterius,dan
hanya bentuknya sama,kita tak pernah tau apa yang ada disana. Seperti apa rupanya.
Kami sendiri belum begitu bisa memahaminya. Tapi ada yang bilang bayangan
simbol adalah sisi kegelapan simbol itu sendiri. Tapi sebagai
konsekuensinya,apa yang diperbuat simbol akan berefek sama pada bayangan.
Bukannya itu yang dilakukan bayangan,mengikuti apa yang kita lakukan kan?”
“Aku...ngak ngerti.”
Joshua menghela nafas lagi,tampaknya mencoba sabar.”
Begini. Kau ini kan pengguna simbol Pemimpin,batu biru yang menjelma jadi
rajawali,yang hanya akan muncul jika kau berada dalam keadaan terdesak,berada
dalam dirimu,dan bisa kau pakai juga untuk tujuan tertentu. Nah,kau sendiri
–bukan,tapi simbolmu—punya sisi kegelapan yang mereka sebut sebagai bayangan
dari simbol. Bayangan,atau refleksi ini,adalah satu kesatuan dengan simbol
ini,tapi jelas karena simbol dan bayangan saling bertolak belakang,maka bisa
dibilang nyaris mustahil untuk disatukan. Jika simbol dan bayangan
bertemu,secara naluriah mereka akan saling menghancurkan satu sama lain. Setiap
simbol punya bayangannya masing-masing.
Karena mereka adalah satu kesatuan,maka apa yang diperbuat atau diderita
simbol,juga akan berefek sama dengan bayangan itu sendiri. Mereka harus
disatukan,tapi mereka sendiri saling menghancurkan. Biasanya simbol pasti
menang,tapi dengan hancurnya bayangan,akibatnya juga fatal dan...yah...tak kau
sukai.”
“Misalnya?”
“Bayangkan saja cuaca terus-terusan cerah,tak ada hujan.
Atau semua orang kaya,tak ada yang miskin. Semua orang pintar,tak ada yang
cukup bodoh untuk menjadi bawahan.”
“Buruk.”
“Bayangan dan simbol punya kekuatan yang sama,hanya saja
satu adalah sisi terang dan yang satu lagi gelap. Tapi kita tau dunia terdiri
dari terang dan gelap,jadi tak boleh dihancurkan.”
Aku mencoba mencerna kata-katanya. Yah,lumayan bisa
dipahami. Aku teringat sesuatu.” Kenapa Julius seperti enggan menyakitiku? Ketika
Roger ingin menghajarku,dia terus mencegatnya,padahal Roger bisa saja membuatku
hancur bahkan lebih halus dari debu.”
Joshua menjentikkan jarinya.” Jika kau melukai
simbolnya,otomatis bayangannya akan hancur juga. Lain cerita jika bayangan
dihancurkan,simbol tidak akan apa-apa. Karena bayangan berasal dari simbol.”
“Lalu,siapa K.C.ini?”
Ekspresi Joshua menggelap.” Dia...sekarang ini dialah
masalah kita. Dia sangat tertutup,misterius,dan tak ada yang tau banyak soal
dia. Intinya,kita tak bisa menebak rencananya seperti apa karena tidak tau
karakternya seperti apa,karena dia sangat menjaga identitasnya. Menurut kabar
yang beredar,dia adalah orang dari dunia lain. Semacam itu,pokoknya dia bukan
dari sini. Tidak dari dunia ini.”
“Maksud anda,seperti alien atau monster berkepala 3 atau
makhluk aneh berwajah gepeng?”
Joshua mengerutkan kening.” Tidak se-fiksi itu,kurasa.
Tapi kita belum tau apa maksud dan tujuannya,yang pasti dia sudah punya para
bayangan itu di pihaknya,dan dia berusaha menarik kalian pengguna
simbol...entah kenapa,dengan cara paksa padahal lebih mudah menyogok daripada
menggertak,sebenarnya. Dan aku yakin dia bukan orang bodoh.”
“Um...oke. lalu kenapa ada perubahan rencana untuk
membawa---menculik,bisa dibilang---George? Mereka menyebut-nyebut sesuatu soal
ramalan George---“
“George Kingston,”Joshua merenung.” Dari dulu aku selalu
tertarik pada kekuatan uniknya. Diwarisi dari ibunya.”
“M-maksudnya?” aku tertegun mendengar Joshua menyebut ibu.
Biasanya aku meminta Ayah (Benedict,apapun) untuk menceritakannya,tapi dia
enggan bercerita.
“Orangtua kalian...sudah,kau tahu,”Joshua berkata
hati-hati.” Bercerai. Ibumu,Irena Scarlett, seorang diviner yang
hebat,Penglihatan masa depannya sangat tajam,dan Ayahmu,yang memang bernama
Hayden Kingston,dulunya dia pengguna simbol Pemimpin,diwarisi kepadamu,sedang
menjalani misi rahasia. Artinya,simbol
pemimpin selalu diwarisi kepada keluarga Kingston. Dan aku juga rekannya dalam
menjalani misi dulu,pengguna Simbol Ruby. Jadi kurasa George mewarisi kemampuan
itu dari ibunya,dan mungkin K.C menganggap itu berguna.”
Meski aku masih marah pada George,aku tetap lebih marah
lagi pada orang—ataupun alien--- yang bernama K.C ini. Dia tak bisa
sesuka-sukanya mengambil orang yang dia anggap berguna untuk dipakai seperti
mainannya begitu saja.
“misi? Misi seperti apa yang kalian jalankan dulu?”tanyaku.
Butuh waktu agak lama sebelum akhirnya Joshua menjawab.” Itu
tak terlalu penting jika dibandingkan misi baru yang akan kau hadapi nanti,nak.
Kuharap kau selalu bijak dalam mengambil keputusan,karena misi yang sama sekali
baru ini yang kau tempuh akan sangat berbahaya,lain dari biasanya kami tempuh.”
Aku menelan ludah,mencoba mengabaikan kata berbahaya.“Lalu,kesimpulannya ini bahwa
Julius,Elaine dan Roger adalah Bayanganku,Alice,dan Angelo. Tapi...siapa
bayanganku? Aku tak merasa ada yang wajahnya mirip denganku.”
Joshua tampak berpikir keras.” Simbolmu adalah simbol
pemimpin,batu safir terbesar dari simbol
lain. Tapi,biasanya simbol dan bayangan ada memiliki kesamaan. Menurutmu,siapa
yang tampak lebih mirip Ketua diantara mereka?”
Ketua...aku teringat caranya mencegah Roger menerkamku...caranya menenangkan Elaine,caranya
memberi komando dan perintah...cara Roger dan Elaine menurutinya....benar. pasti dia.
“Julius,”gumamku pelan.” Julius Leondre. Dia
bayanganku,refleksiku.”