Ternyata aku sekelas dengan Julius,dan
tentunya Elaine juga.
“Nama cowok tadi Angelo ya?”kata Julius
datar,jarinya menelusuri sederetan nama-nama di kertas pengumuman yang
ditempelkan.” Dia sekelas dengan kita juga.”
“Kukira dia lebih tua?”tanyaku.
“Tidak. Lihat,”kata Julius,menunjuk
sebuah nama.” Ini.”
Aku membaca namanya. Angelo Princeton.
“Bagus,”gerutuku.” Kita takkan tenang
lagi deh.”
Kami beringsut mencari kelas kami.
“Kapan upacara penyambutan murid baru?”tanyaku
ketika kami sedang menyusuri koridor jembatan penghubung antar gedung,karena
kelas kami ada di gedung yang satu lagi lantai 3.
Julius berhenti. Ia memandangku.” Upacaranya
senin lalu,Lucas.”
“Apa?”kataku heran.” Masa?”
Julius mengangkat sebelah alisnya.” Ya,tapi
kulihat saudaramu datang. Aku heran kenapa kau tak datang?”
Aku jadi heran.” Kita baru saling
kenal. Kenapa kau tau aku tak datang?”
Julius berusaha menghindari tatapan
mataku.” Yah,karena kau saudara mereka kan? Mereka duduk di bangku ke-limabelas,kalau
aku tak salah ingat.”
Bukannya aku dan Julius baru kenalan? Aku
kagum Julius mampu mengingat wajah orang dengan cepat,tapi menurutku ia bukan
tipe orang yang ingat wajah orang karena menurutnya bukan hal yang penting.
“Bangku limabelas?”tanyaku. Julius ingat
bangku berapa George dan Maggie duduk,nah—itu agak,yah,kurang masuk akal
bagiku.
“ya,”Julius mengalihkan perhatiannya dn
berjalan lagi.” Aku tepat duduk di belakang mereka.”
Yah,itu cukup masuk akal,entah
kenapa aku masih ragu. Kuputuskan untuk tidak mempermasalahkan hal itu
lagi,karena pulang sekolah nanti,aku harus bicara serius dengan George dan
Maggie yang tidak memberitahuku soal upacara itu.
mana lanjutannyaaaaa???
ReplyDeleteselow -_-
ReplyDeleteini ada part 4 nya