Wednesday, December 26, 2012

Chapter 2 Hortenz School - Part 3


Ternyata aku sekelas dengan Julius,dan tentunya Elaine juga.
“Nama cowok tadi Angelo ya?”kata Julius datar,jarinya menelusuri sederetan nama-nama di kertas pengumuman yang ditempelkan.” Dia sekelas dengan kita juga.”
“Kukira dia lebih tua?”tanyaku.
“Tidak. Lihat,”kata Julius,menunjuk sebuah nama.” Ini.”
Aku membaca namanya. Angelo Princeton.
“Bagus,”gerutuku.” Kita takkan tenang lagi deh.”
Kami beringsut mencari kelas kami.
“Kapan upacara penyambutan murid baru?”tanyaku ketika kami sedang menyusuri koridor jembatan penghubung antar gedung,karena kelas kami ada di gedung yang satu lagi lantai 3.
Julius berhenti. Ia memandangku.” Upacaranya senin lalu,Lucas.”
“Apa?”kataku heran.” Masa?”
Julius mengangkat sebelah alisnya.” Ya,tapi kulihat saudaramu datang. Aku heran kenapa kau tak datang?”
Aku jadi heran.” Kita baru saling kenal. Kenapa kau tau aku tak datang?”
Julius berusaha menghindari tatapan mataku.” Yah,karena kau saudara mereka kan? Mereka duduk di bangku ke-limabelas,kalau aku tak salah ingat.”
Bukannya aku dan Julius baru kenalan? Aku kagum Julius mampu mengingat wajah orang dengan cepat,tapi menurutku ia bukan tipe orang yang ingat wajah orang karena menurutnya bukan hal yang penting.
“Bangku limabelas?”tanyaku. Julius ingat bangku berapa George dan Maggie duduk,nah—itu agak,yah,kurang masuk akal bagiku.
“ya,”Julius mengalihkan perhatiannya dn berjalan lagi.” Aku tepat duduk di belakang mereka.”
Yah,itu cukup masuk akal,entah kenapa aku masih ragu. Kuputuskan untuk tidak mempermasalahkan hal itu lagi,karena pulang sekolah nanti,aku harus bicara serius dengan George dan Maggie yang tidak memberitahuku soal upacara itu.

2 comments: