Thursday, December 5, 2013

Chapter 7 - Cogsworth - Part 5

Cogsworth Academy adalah sekolah terkeren yang pernah kulihat.
Gedung sekolahnya seperti kastil Edinburgh yang terbuat dari batu bata merah dan ditata rapi serta menjulang tinggi,dengan ujung atap gedungnya didesain dengan model menara-menara dengan segala ukuran,berjejer rapi seperti pola piramida linear. Di ujung atap menara paling tengah dan paling tinggi,terdapat bendera berwarna coklat tua dengan lambang sekolah Cogsworth berwarna merah terang.
Aku menatap ke arah taman sekolah yang luas. Segerombol anak perempuan sedang memetik buah di satu sisi sementara segerombol anak laki-laki sedang keja-kejaran menaiki skateboard coklat yang sama. Mereka teratwa-tawa ketika mendesing melewati segerombol anak perempuan tadi,dan anak-anak perempuan itu dengan kesal melempar apel ke arah anak-anak laki-laki dengan tenaga pikiran.
Telekinesis.
Alex pemandu tur yang baik. Ia menuntun kami keliling sekolah sambil menjelaskan ini-itu tentang tempat yang kami kunjungi. Diam-diam aku sependapat dengan Drake. Jika Alexa menjadi ketua osis,entah apa jadinya sekolah ini.
Tiba-tiba terdengar suara ledakan keras dari arah gerbang depan sekolah. Tanah tempat kami berpijak bergetar keras.
Aku panik.” Ada apa nih?!”
Semua memasang wajah panik kecuali Alex. Alex dengan kalem menghela nafas dan memasang ekspresi bosan.
“Rutinitas setiap hari,”kata Alex,tatapannya di arahkan ke gerbang depan,seolah menanti sesuatu.
Beberapa detik kemudian,sekelebat bayangan merah menyala mendesing super cepat,terbang keluar dari gerbang,diikuti dengan suara tawa keras. Di belakangnya,seorang cewek berambut cokelat mengejarnya dengan kecepatan yang lebih lambat sedikit dari bayangan itu.
Astaga,cewek itu bisa teleport. Sekolah ini benar-benar keren.
Cewek itu tampak sangat berang.” VICTOR REESE!”raungnya dengan nada tinggi.
“YAHOO!!!”bayangan merah itu tiba-tiba berhenti di udara,terlalu tiba-tiba,sehingga ia terlontar dari skateboard silvernya dengan cukup keras. Alih-alih jatuh,ia jungkir balik di udara dan mendarat kembali dengan mantap di skateboardnya. Begitu kakinya menyentuh skateboard,ia dan skateboardnya terbakar api merah yang menyala-nyala.
“Aku hanya akan mengucapkan ini sekali saja,”gumam Drake pelan.” Dia hebat.
“Akrobat yang bertujuan untuk pamer,menurutku,”komentar Alice.
Orang yang ada di skateboard terbang itu adalah seorang anak laki-laki. Aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena seluruh badannya terbakar api,dan tampaknya ia sedang memegang sesuatu.
“Oh,astaga!”seru anak itu dengan nada super geli.” Menang cepat saja tidak,harusnya namamu Juno Minor saja!” dan anak itu tertawa terbahak-bahak.
“Namanya Juno Major,”Alex memberi tahu.
“Major,Minor,”renung Joaquin.
Wajah Juno memerah karena marah.” TURUN KAU!!!”
Victor menjulurkan lidah dan jungkir balik di udara lagi.” Kau nggak bisa melakukan apa-apa tanpa ini,kan?!”
Victor mengacungkan apa yang sedang dipegangnya.
“Handgun!”seru Angelo,tampak sedikit terkesan.
Aku menatap Alex.” Sebaiknya kita bantu dia.”
Alex tersenyum geli.” Tidak perlu. Hal ini terjadi setiap hari,dan Juno adalah ketua kedisiplinan khusus untuk mengawasi Victor Reese. Terbaik dalam bidangnya.”
Juno menarik tali pinggangnya dan melemparnya ke arah Victor. Tali pinggang itu berubah menjadi tali baja panjang dengan pengait di ujungnya. Victor mencoba mengelak,tapi Juno mengincar skateboardnya. Ketika tali itu mengait tepi skateboardnya,Juno menghentak talinya dengan keras dan api Victor tiba-tiba berubah menjadi air,menyiram dirinya beserta skateboardnya sekaligus. Seperti kehabisan bahan bakar,skateboard itu tidak terbang lagi melainkan jatuh bebas ke bumi.
Victor jatuh bebas bersama dengan skateboardnya dan teriakan “WHOAAAAAAAA” yang nyaring sanggup memecahkan gendang telingaku.
BRUK!!!
Victor meronta-ronta dan menggigil.” AKU BENCI AIR DINGIN!!! ARGHHH AKU JUGA BENCI AIR!!!”
 Juno mendekatinya dengan ekspresi puas,memungut handgunnya yang tadi juga jatuh ketika Victor jatuh.” Kau sudah bilang kalimat yang sama untuk ke-116 kalinya,sampai hari ini. Tapi kau nggak kapok juga,jadi aku nggak segan-segan.”
Drake menggeleng-geleng.” Astaga,apa dia tak pernah mandi?”
“Mandi api?”komentar Angelo.
Juno mendongak,memandang kami,seolah baru menyadari keberadaan kami.” Oh,tamu ya,Alex?”
Alex mengangguk.
Juno menatap kami satu per satu. Tatapannya berhenti pada Joaquin dan Drake.
” Kalian tampak tak asing.” Juno berusaha mengingat-ingat.
“Kita sekelas beberapa tahun yang lalu,”kata Joaquin.
“Kelas Musik Sihir,kalau nggak salah,”tambah Drake.
Juno tersentak,mungkin sudah ingat.”Ah iya! Joaquin dan Drake kan? Yang satu buta nada dan satu lagi sama sekali tak bisa memainkan seruling,padahal simpel musiknya.”
Drake menggerutu.” Aku benci seruling.”
Victor melambai mengenaskan dari tanah,menggigil.” Seseorang tolong,disini ada orang yang sekarat nih! Sudah mau mati gara-gara hyporthermia!”
Juno mengabaikannya.”Oh ya Drake,mau kupanggilkan dia,tidak?”
Drake memikirkan hal ini sejenak.” Kurasa tidak perlu—tunggu,dia sekolah disini?!”
Juno memandang Drake seolah dia menanyakan kebenaran satu tambah satu sama dengan dua.” Tentu saja.”
“Bukannya dia homeschool—“
“DRAKE!”
Aku menoleh ke belakang. Seorang anak perempuan yang usianya sebaya denganku berlari menerobos dari semak-semak tinggi di taman. Perawakannya tinggi,rambutnya hitam,matanya seperti Drake hanya saja mata abu-abu Drake lebih gelap. Ia tampaknya sudah memodifikasi seragamnya sendiri. Ia mengenakan rompi wool coklat dan dasinya merah terang seperti murid lain,tetapi kemeja dalam putihnya tidak berlengan seperti seharusnya dan bagian bawah kemeja itu dikeluarkan sembarangan. Ia tidak mengenakan rok kotak-kotak seperti murid perempuan lainnya,melainkan celana panjang putih dengan garis merah terang yang memanjang dari ujung atas sampai ke ujung bawah celana panjangnya. Ia mengenakan boots coklat yang nyaris tersembunyi di bawah celananya. Ia mengenakan wristband coklat dengan logo DJ dengan sulaman emas dan lengan kirinya yang agak berotot bahkan bertato DJ juga. Kurasa ia ingin jadi DJ.
“RENATA!”dengap Drake kaget.
Renata memeluk Drake,tampaknya sangat senang.” Aku tak tahu kau akan datang kemari! Sudah lama tak bertemu!”
“Kita ada berkomunikasi lewat Portal Mail kan?”kata Drake,tampak senang juga. Belum pernah aku melihat Drake sesenang itu.
Renata melepas pelukannya.” Mulutku masih tersegel lho! Pihak keluarga tidak tahu soal Drake!”
Drake menepuk kepala Renata penuh sayang.” Kau memang bisa diandalkan!”
Angelo berdeham keras.” Ada orang lain disini,sedang berdiri dengan canggung.”
“DISINI,TOLONGGGG!!!”seru Victor dengan nada mengenaskan. Renata mencibir ketika melihat Victor.” Nggak ada kerjaan ya,selain mengerjai orang dan guling-guling di tanah?”
“Ini Renata Ryder,”Drake memperkenalkan.” Sepupu jauhku.”

Renata menatap kami semua,keceriaan menyebar ke seluruh wajahnya.” Hai! Senang bertemu dengan kalian. Kuharap kita bisa akrab ya,eh?”

Chapter 7 - Cogsworth - Part 4

Hening selama 5 detik.
“Ini separuhnya bukan salahku,dan sepenuhnya bukan ideku,” kata Drake gugup, sebisa mungkin menghindari kontak mata dengan cewek itu ketika bicara.
Joaquin berdeham dan menatap cewek itu dengan ekspresi tak bersalah.”Halo,Alexa. Si Garang yang cantik,seperti biasa.”
“Apa yang kau lakukan di kolam renang sekolah?”kata Alexa tanpa melepaskan tatapannya yang mematikan dari Joaquin.
Joaquin menaikkan alis dengan santai,seolah sedang bicara dengan teman lama yang menyenangkan.” Kau tidak menerima suratku?”
“Tidak,”kata Alexa,dengan ekspresi garang yang sama.
“Kau nggak banyak berubah,”komentar Joaquin.” Garangnya tetap sama. Meski begitu,aku masih ingat jelas beberapa tahun lalu kamu nyaris nangis gara-gara—“
“Itu air mata kesakitan!”tukas Alexa gusar.” Siapa yang tidak sakit ketika tersambar petir?!”
“Setuju!”kata Drake antusias.
“Kau bahkan masih menangis ketika sudah turun dari kilatku,”kata Joaquin dengan nada menuntut.
“Itu mabuk udara!”sembur Alexa.” Lebih parah dari kena setrum!”
“SETUJU!!!”kata Drake makin antusias.
“Kau akan merasakan apa yang kurasakan ketika kau kuberi tur keliling neraka,”kata Alexa geram,lalu ia menatap Drake.” Kau sekalian ikut saja,biar tahu rasa!”
Drake menggeleng kuat-kuat,ngeri.“TIDAK SETUJU!!!”
Angelo melambaikan tangan dengan sopan.”Sori menginterupsi nostalgia kalian,tapi boleh aku naik dari kolam? Kulit tanganku sudah mengkerut semua.”
Tanpa menunggu izin Alexa,Angelo segera naik dari kolam. Ia menggigil.
Beberapa anak membawa handuk bersih dari tempat dekat kolam,dan menawarkannya padanya. Aku dan Alice juga naik dari kolam renang,sementara Drake dan Joaquin ikut di belakang mereka.
Ketika aku menerima handuk dari seorang anak berambut merah,aku mendengar suara BYUR keras. Aku menoleh. Alexa mendorong Joaquin dan Drake kembali ke kolam ketika mereka mencoba naik.
“SEBAGAI WAKIL KETUA OSIS,AKU TIDAK MENGIZINKANMU NAIK DARI KOLAM,JOAQUIN MARSHALL!!”raung Alexa.
Ekspresi Joaquin tidak senang.” BUKAN KAU PEMILIK KOLAMNYA!”
“AKU WAKIL KETUA OSIS!”
“PENYALAHGUNAAN WEWENANG! KUADUKAN KAU NANTI!”
“KAU YANG SENDIRI JATUH KE KOLAM! INI NAMANYA TRESPASSING!”
“ARGH! AKU MAU KETEMU KETUA OSISNYAAAAA!!!!!”
Drake menggerutu.” Ya,ya,aku bukan Joaquin Marshall,lalu kenapa aku juga dildorong?!”
“DIAM!”bentak Joaquin dan Alexa bersamaan.
Joaquin menatap Alexa dengan tatapan menuduh.”JANGAN IKUT-IKUT KATA-KATAKU!”
Alexa melemparkan tatapan jijik.”MEMANGNYA ORANG TOLOL SEPERTIMU LAYAK DITIRU YA?!”
Drake menghela nafas.”Capek deh. Selalu begitu setiap kali bertemu.”
Drake keluar dari sisi lain kolam,menggerutu sendiri,”Selalu begitu. Berantem kayak orang idiot,tapi selalu saling melindungi kseolah hidup mereka saling bertautan. Aku nggak pernah mengerti jenis hubungan aneh begitu.”
“Segalanya baik-baik saja?”
Seorang laki-laki dengan seragam sekolah yang sama menyeruak dari kerumunan. Beberapa orang bergumam,”Ketua!” dan membiarkannya lewat. Ia memiliki postur tubuh tinggi dan tegap seperti Angelo,rambut coklat-agak-pirangnya melambai ketika ia berjalan cepat menembus kerumunan. Mata hijau tuanya menatap Alexa dan Joaquin penuh tanya.
Drake tampak senang.” Syukurlah masih ada orang waras berotak yang menjadi ketua osis. Aku tak bisa membayangkan apa jadinya sekolah ini jika Alexa yang menjadi—Well,belum pernah aku sesenang ini melihatmu,Wendell.”
Wendell tersenyum sopan.” Aku anggap itu sebagai pujian.”
Alexa mendelik pada Drake.” Maksudmu,aku orang gila tak berotak?!”
Drake mengangkat bahu.“ aku nggak tau gimana kamu bisa jadi wakil ketua osis,tapi untunglah sekolah ini masih cukup bijaksana dalam memberikan bangku ketua pada Wendell.”
Joaquin mencerna kata-kata Drake sejenak.” Wendell ketua osis? Alexander Wendell? Oh,wow! Dari dulu aku selalu taruhan Wendell akan jadi ketua osis yang baik!”
Alexander mengulurkan tangannya pada Joaquin dengan ramah.”Lama tak jumpa,Joaquin. Dan aku sudah menerima suratmu.”
Joaquin nyengir dan menggunakan tangan Wendell untuk menghela dirinya keluar dari air. Wendell bahkan tidak protes ketika air membasahi seragamnya.
“Dan ini teman seperjalanan kalian?”kata Wendell,menatap aku,Alice dan Angelo. Ia menjabat tangan kami satu per satu.” Aku Alexander Wendell. Kalian boleh memanggilku Alex.”
“Aku Angelo,”jawab Angelo,agak salah tingkah dengan keramahan Alex.” Ini Luke dan Alice.”

Alex mengangguk.” Selamat datang di Cogsworth Academy,”katanya ramah.” Sekolah sihir tertua di negeri ini! Setelah membersihkan diri,kalian nggak keberatan kan dengan tur keliling sekolah sebelum memulai membicarakan masalah kalian? Nggak akan lama kok.”

Tuesday, November 5, 2013

Chapter 7 - Cogsworth - Part 3


LIGHTNING RIDE.
Kedengarannya keren,bukan?
Kurasa aku paham kenapa Drake ketakutan.
Joaquin menggambar semacam simbol di udara,dan tiba-tiba sebuah petir menyambar ke air. Air itu tentunya konduktor yang baik,bukan? Nah,kurasa kalian sudah dapat gambaran kejadiannya seperti apa.
CTAR!!!
Aku bisa merasakan listrik menyetrumku hingga ke saraf otak. Aku lumpuh sesaat.
“JOAQUIN!!!!!!”jerit Alice.” TAK TAHUKAH KAU AIR ITU KALAU DISAMBAR PETIR---“
“SORRY!!!!”
Kemudian rasa tersetrum itu hilang. Aku batuk-batuk,dan bajuku berasap. Alice sendiri terlihat seperti baru saja disentak jantungnya dengan listrik. Rambut Angelo tampak gosong sebelah. Drake tampaknya sudah sering mengalami ini. Ia entah bagaimana berhasil menyihir karet merah jambu raksasa di tengah laut untuk melindungi dirinya.
Joaquin mengamati kami.” Kalian hebat. Manusia biasa sih sudah entah kemana nyawanya. Kalau Drake sih sudah punya refleks bagus soal ini.”
“Lucu,”gumamku.
Joaquin terdiam sejenak,seperti baru teringat akan sesuatu.”Oh iya,”katanya,sambil menatapku.” Aku belum tahu namamu.”
Aku menghela nafas keras-keras. Lihat? Aku tak mengerti ada orang seperti Joaquin yang lupa menanyakan nama orang lain setelah bicara lama-lama dengan orang tersebut.” Kau terlalu sibuk mengoceh,tahu.”
“Apa sih namamu?”
“Luke Kingston.”
Joaquin cekikikan.”Lucky. Kurasa itu nama panggilanmu?”
Aku baru mau protes soal nama panggilan baruku itu ketika Joaquin menunjuk Alice.” Dan nona manis ini?”
Alice tampak jijik,tapi ia menjawab.” Alice Peverell.”
“Aha! Kurasa aku lebih suka namamu dipanggil Celia saja! Alice,Celia. Bagus kan?”
Alice tegang sesaat begitu mendengar nama lamanya disebut,tetapi Joaquin sudah beralih pada Angelo.” Dan Prince Charming ini?”
Kenarsisan Angelo tampaknya muncul kembali,setelah akhir-akhir ini tak ditunjukkan lagi.” Angelo Princeton.”
“Angela nama yang bagus untuk seorang Prince.”kata Joaquin ceria.
Ekspresi narsis Angelo luntur secepat kecepatan cahaya.
“Nah!”seru Joaquin lagi.” Cepat naik!”
Sebuah kilat putih panjang muncul dari dalam air,mengambang sekitar 10 senti dari permukaan laut. Maksudku,memang itu benar-benar kilat,hanya saja dia mirip tombak bercahaya. Tapi perasaaanku mengatakan bahwa itu adalah kilat sungguhan.
Semuanya memandang Joaquin dengan tatapan antara takut dan ragu.
“Apa?”tanyanya sambil naik ke atas kilat itu seperti naik sapu terbang. Kilat itu tidak melukainya sama sekali. Kapan sih aku bisa menyihir kilat seperti itu,yang berwarna putih? Kilatku saja masih berwarna biru.
“Kau yakin itu....”kata Angelo pelan.”...um...tidak...eh,membu---menyetrum?”
Joaquin menepuk dahinya.” Ya ampun! Untung kau ingatkan! Kalau nggak kalian semua bakalan jadi sate gosong!”
Joaquin menepuk-nepuk kilat itu hingga wara putihnya agak redup.” Nah,naiklah! Sudah aman!”
Tidak ada yang naik. Semuanya saling memandang.
“ Kilatnya sudah bisa dinaiki,”kata Drake pelan.” Percayalah,alasan mengerikan dari kilat itu sebenarnya bukan kena setrum.”
Angelo lah orang pertama yang berani naik ke kilat tersebut. Wajahnya pucat,tapi ia tetap maju. Aku berdoa dalam hati supaya Angelo nggak jadi sate.
Angelo naik.
Aku menahan nafas.
Dan dia baik-baik saja.
Aku membuang nafas lega. Aku melompat naik,dan Alice naik juga di belakangku. Drake tetap pada tempatnya,ekspresinya tetap sama dengan sebelumnya—takut.
“Drake?”tanya Joaquin.” Ya ampun! Aku akan pelan sedikit deh!”
Joaquin menarik Drake agar naik.
“Kau bilang kilatmu tak ada rem,”gumam Drake tak jelas.
“Memang,”kata Joaquin ceria,dan ia membuat gestur meninju udara.” AHOY!!!”
Lepas landasnya benar-benar mimpi buruk.
Tahu kecepatan cahaya kan? Bayangkan kau naik sapu terbang tanpa rem dengan kecepatan 300.000 m/s di udara. Kau tak sempat menarik nafas,jantungmu serasa berhenti,dan yang memenuhi pikiranmu hanyalah AKU MAU HIDUP tapi  yang keluar dari mulutmu adalah AAAAAAARGGHHHHH!!!!!
 Kira-kira seperti itu rasanya naik kilat-nya Joaquin.
Dalam waktu kurang dari 10 detik kilat tersebut berhenti,melontarkan kami semua dari udara ke tanah dengan hantaman keras.
BYUR!
Air menghantam wajahku(lagi). Tapi bedanya sepertinya ini bukan air asin. Bagus,dari air kembali ke air.
Aku berusaha naik ke permukaan air. Dan aku melihat sesuatu yang agak...yah..entahlah.
Di depanku banyak orang yang sedang memandang kami. Ekspresinya pun beraneka ragam. Ada yang ngeri,kaget,takut,syok,bahkan bengong. Mereka semua mengenakan seragam sekolah berwarna hitam dan dasi merah. Aku berusaha menghindari tatapan mata mereka. Kayaknya sih salah mendarat lagi.
Aku menoleh pada Joaquin.”  Dimana kita?”
Sebelum Joaquin sempat menjawab,kerumunan itu tiba-tiba terbelah menjadi dua. Seorang cewek berambut hitam panjang ikal dan berpakaian seragam yang sama menyeruak masuk. Ekspresinya sangat marah,itu tidak diragukan lagi. Nampak jelas kok dari tatapan mata hitamnya yang menusuk.
“Aku tahu kau orang yang sangat mengejutkan dan serba spektakuler,Joaquin,” katanya dengan suara tajam. Tatapan matanya sudah lebih disebut garang daripada benar-benar marah.” Tapi aku tak pernah menyangka kau ingin disambut di kolam renang. Kau benar-benar mau mati muda,ya?”

Chapter 7 - Cogsworth - Part 2


Kesan pertamaku dengan Cogsworth : sakit dan dingin.
Ketika pintu portal tiba-tiba terbuka,air dingin masuk dan menampar wajahku. Aku berusaha mencari tahu apa yang terjadi,mencegah diri supaya tidak tenggelam,dan aku mendapati diriku sepertinya berada di tengah-tengah laut tak berujung. Lihat kemanapun sepertinya sama saja. Ditambah lagi,matahari tepat berada di atas kepalaku. Bagus.
“Selamat datang di Cogsworth,”gerutu Angelo.” Sebuah kehormatan mendapat sambutan sehangat ini.”
“Nggak seharusnya begini,”kata Joaquin,berusaha mengapung di permukaan air.” Portalnya meleset! Drake,ini dimana sih?!”
Drake yang sejak tadi sedang memandang sekeliling,menoleh pada Joaquin ketika mendengar namanya disebut.”Salah satu laut di Cogsworth?”jawabnya dengan nada tak bersalah.” Sudah 5 tahun aku tidak datang kemari,tahu?”
“Itu bukan alasan,”kata Alice,yang sedang menyelamatkan rambutnya dari air.” Bagaimana caranya keluar dari sini? Sadarkah kalian bahwa Paman Matahari sedang menertawakan kita dengan panasnya?”
“Aku lebih suka awan,”gerutu Angelo.” Aku benci air asin.”
Aku berusaha berenang,mencari daratan.
“Luke,mau kemana?”seru Angelo.
“Nggak ada gunanya jika cuma berdebat,”gerutuku,masih bertarung dengan air dan panas.
Aku berenang sekitar 5 menit,dan tidak mendapat hasil apa-apa. Laut tetap terlihat seolah tak ada ujungnya.
Aku menyerah.
Aku berenang balik,dan menunjuk Drake.” Lakukan sesuatu dong. Ini kan salahmu juga,portalnya sampai meleset.”
Drake mengangkat dagunya dengan angkuh.” Oh,salahku ya? Mungkin dengan kemampuanmu sendiri,kau tidak akan pernah menemukan Cogsworth tanpa menghancurkan tubuhmu dalam dimensi waktu.”
Aku menggertakkan gigi dengan kesal. Kalau bukan karena aku membutuhkannya,pasti aku sudah mengumpankan Enchanter sialan ini pada hiu di laut ini.” Oke,bukan salahmu. Lakukan sesuatu.”
“Jangan main perintah begitu,”kata Drake dengan angkuh.
“Baiklah,Drake. Tolong.”
Drake mengangkat bahu.” Sebenarnya aku juga nggak punya solusi. Membuka portal tidak seperti membuka pintu biasa,tahu. Membuka portal itu makan energi,jadi---“
“Jadi butuh berapa lama lagi untukmu membuka portal?”potongku tak sabar. Drake benar-benar menguras semua stok kesabaranku. Ia mempermainkanmu,dan akhirnya menghancurkan harapanmu. Menyebalkan.
Drake berpikir sejenak.” Sekitar 12 jam lagi?”
Alice menghembuskan nafas kesal.” Oke,lupakan saja.”
“Dengan catatan kita mati mengkerut di air,”tambah Angelo. Ia mengangkat tangannya,menunjukkan telapak tangannya. Ekspresinya ngeri.” Lihat! Tangan berhargaku mengkerut karena kelamaan di air!”
Alice memutar bola matanya,makin kesal.
“Eh,”celetuk Joaquin,yang sejak tadi diam.”Aku punya solusi lain.”
Semua menatap Joaquin penuh harap,kecuali Drake. Keangkuhan Drake luntur,digantikan ekspresi yang mendekati...takut.” Tidak,Joaquin,aku sudah bersumpah aku nggak akan---“
Joaquin mengabaikannya,keceriaan menghiasi mukanya. Lebih mendekati girang,sebenarnya.” Jenis transportasi yang belum pernah dicoba manusia,tapi menurutku transportasi ini lebih menyenangkan daripada perjalanan kereta portal,”Joaquin menatap Drake,” Keretamu bikin perutku mual,Drakie.”
Drake menggeleng.” Transportasimu lebih parah daripada keretaku. Aku lebih baik mengapung disini selama 12 jam,daripada---”
“Apa sih transportasinya?”tanyaku tak sabar.
“Ladies and Gentlemen!!!”seru Joaquin lantang.” Kupersembahkan transportasi ala Joaquin,LIGHTNING RIDE!!!”

Sunday, November 3, 2013

Chapter 7 - Cogsworth - Part 1


Joaquin Marshall adalah orang yang kecerewetannya sulit untuk kutoleransi.
Kami pergi lewat portal yang menggunakan kereta dalam perjalanannya ke dunia lain. Keretanya mirip kereta bawah tanah pada umumnya (nggak pernah lihat secara langsung sih),tidak ada penerangan selain obor redup yang ada di dinding sebelah kiri dan kanan,dan kereta tersebut bergerak dengan kecepatan  sekitar 0,5 m/s.
Joaquin tak hentinya berbicara,bahkan dia bisa mengalihkan perhatianku dari keremangan di terowongan mengerikan ini. Itu bagus,tapi tetap saja—
“---Teman lama Drake. Aku nggak tau apa yang membuat Drake menjadi se-cool sekarang,tapi percayalah kalau dia itu dulunya sangat lugu dan agak lemot,kadang-kadang pelupa banget,lalu---“
Drake mengangkat tangannya.” Rem ocehanmu,Joaquin.”
“Jadi kau adalah Drake,”gumam Alice.” Drake yang itu.
Drake memicingkan mata.” Ada masalah dengan Drake yang itu?”
“Melarikan diri dari perjodohan,”Alice merenung.” Dari cerita orang-orang,kau adalah Pangeran yang menolak takhta dan nggak pernah mau terlibat dalam urusan politik.”
Pandangan Drake beralih ke arah depan.”Apa lagi gosip yang kau dengar?”
“Katanya,kalau nggak salah...”Alice menunjuk Joaquin.” Dia adalah Pangeran Joaquin dari negeri seberang yang membantumu kabur?”
Joaquin mendengus.” Kau menyebutnya seolah itu dongeng. Negeri seberang. Negeri seberang itu punya nama.”
Alice mengabaikannya.” Kau berteman baik dengan Joaquin. Katanya hubungan kerajaan kalian sangat baik,hingga akhirnya tiba perjodohan. Kau kabur bersama Claire,putri penasihat raja. Aku heran kenapa aku nggak langsung curiga ketika mendengar nama Claire disebut.”
Drake diam.
“Karena kabur,seluruh kerajaan geger. Setelah berhasil melacakmu,akhirnya Joaquin dikirim untuk membawamu kembali ke kerajaan. Dengan cara halus.”
Ekspresi Drake tak terbaca. Keceriaan Joaquin juga tiba-tiba hilang dari wajahnya. Mungkin ini adalah topik yang tidak seharusnya dibahas...
Aku berdeham.“Umm..Alice...”
Alice tidak memperdulikanku.” Dan Joaquin melaporkan kepada pihak kerajaan bahwa kau tewas dalam perjalananmu ke dunia ini. Tapi King Ixion---“
“Jangan sebut namanya,”kata Drake dan Joaquin bersamaan dengan nada penuh peringatan.
“---sang enchanter yang sering menggunakan portal,tau bahwa kau tak mati. Ia tau kau mewarisi kemampuannya dalam menggunakan portal. Sehingga akhirnya ia menuduh Joaquin memalsukan kematianmu,dan mengasingkannya ke dunia ini sebagai hukuman. Tubuh Joaquin hancur sewaktu melewati portal. Tamat.”
Joaquin tampak gusar.” Aku tidak hancur! Kau dengar dari mana sih?!”
“Itu dongeng yang sering diceritakan sebelum tidur oleh keluarga Peverell. Judulnya Love and Loyalty.
Raut wajah Drake berubah menjadi tampang mual.”Penulisnya nggak punya selera dalam memberi judul yang bonafit,”kritiknya.
“Ewh,”Joaquin setuju.
“Pertanyaannya,”kata Alice tegas.” Kenapa Joaquin nggak mati dalam portal...”Alice menatap Joaquin dengan tajam,” dan kenapa Drake masih hidup? Kau bilang dia mati.”
“Soal kenapa tubuh Joaquin nggak hancur,”kata Drake dengan nada agak kesal,”karena aku adalah keturunan raja itu,aku mampu menggunakan portal kemanapun aku mau tanpa harus terluka atau hancur. Itulah kenapa Raja itu mengasingkan Joaquin ke dalam portal karena ia tau persis hanya beberapa orang berkemampuan khusus seperti dia yang tidak akan hancur tubuhnya jika meleati portal. Sayangnya Joaquin tidak bisa mengontrol portal. Jadi aku membantu Joaquin lolos lewat ruang dimensi portal sehingga ia tidak hancur,sebagai balas budi Joaquin---“
Wajah Drake memucat.
Mata hitam Alice berdelik curiga.” Balas budi...? Apakah ada hubungannya dengan  kenyataan bahwa kau masih hidup? ”
Tiba-tiba Drake sangat tertarik dengan kedua tangannya.
“Alice,”kata Angelo,yang sedari tadi menjadi penonton setia,”itu urusan pribadinya. Jangan memaksa.”
Alice menghela nafas.” Baiklah.”
Joaquin berdeham keras,keceriaan kembali mewarnai wajahnya.” Jadi!!!! Kita akan tiba sebentar lagi. Selamat datang di Cogsworth!!!”

Tuesday, July 30, 2013

Chapter 6 Meet Some New Friends - Part 5


Bagus,aku punya 2 kabar baru. Kabar baiknya : aku bisa melalui malam hari tanpa terlibat dalam serangkaian mimpi buruk. Itu bagus,dan kabar buruknya : Ketika kami sedang dalam perjalanan mencari teman lamanya Ryder,kami dicegat. Oleh siapa? Sepertinya kalian sudah bisa menerkanya.
Benar-benar beruntung ya.
Jadi begini,ketika kami sedang dalam perjalanan dalam taksi,Alice sudah lumayan akrab dengan Ryder yang duduk di kursi depan sehingga aku dan Angelo tertinggal dibelakang kursi.
“Mereka,”gerutu Angelo.” Dunia sendiri.”
Aku mengangkat bahu.”  Itulah jika 2 orang yang punya minat sama bertemu.”
Kami sedang melintasi jalan ramai penuh hiburan dan kerlap kerlip cahaya warna warni Casino di Las Vegas (Jangan tanya aku kenapa aku bisa tiba-tiba di Las Vegas. Aku juga tak pernah tau ada ladang anggur beristana bawah tanah di tengah-tengah Las Vegas. Well,segalanya tampak aneh sekarang). Kata Ryder,dia akan membuka portal (semacam pintu dimensi untuk ke dunia lain. Aku tau itu keren banget,tapi aku masih belum bisa percaya adanya dunia lain) di salah satu casino disini,yang kalau tak salah,Casino Bellagio.
“Aku penasaran,”gumamku pelan.” Apa sih isi surat petunjuk sesat itu?”
Angelo tidak menjawab untuk beberapa saat.” Teka-teki.”
“Teka-teki?”
“Surat petunjuknya diberikan dalam bentuk teka-teki,”katanya pelan.” Aku tau apa isinya. Mau dengar?”
Aku menegakkan diri,ingin mendengar lebih banyak.
Angelo menarik nafas,kemudian berkata :

“The men stood with power and authority,
And they face the Southeast confidently.
The leadership for leading the country out of colonization,
Were well preserved as a memorial by the nation.”

Aku menelan ludah.” Kedengarannya seperti...”
Angelo mengangguk.” Sejarah. Pasti semacam tempat yang didatangi turis dan menyangkut soal sejarah. Yah,Cuma itu yang bisa kusimpulkan. Disitulah markas K.C.”
Aku kembali menatap ke depan. Memperhatikan kerlap-kerlip lampu jalan Las Vegas, perhatianku beralih ke Ryder. Pakaiannya---kuakui---keren. Jaket kulit hitam,T-Shirt putih,jeans hitam dengan chainbelt,sepatu hitam kulit. Aku bisa melihat pantulan cahaya lampu jalan mengenai jam tangan Omeganya. Aku menelan ludah. Ryder adalah orang yang lumayan sulit ditebak. Jika awalnya dia tampil dengan rambut acak-acakan dan tampang ngantuk bermata panda,kali ini dia berpakaian sekeren model pakaian pria yang biasanya ada di majalah-majalah fashion.
“Oi,”celetuk Alice.” Kita sudah sampai.”
Setelah kami membayar biaya taksi,kami pun keluar. Aku memandang Casino Bellagio yang menjulang di depanku.” Wow.”
Ada air mancur indah di depan pintu masuknya. Ryder mendekati air mancur itu.
“Itu portalnya?”tanya Angelo.
“Iya,”kata Ryder sambil meraba batu marmer tepi air mancur.”Aku perlu membekukan waktu sebentar supaya tak ada yang lihat...”
“Lihat nih siapa yang mau bepergian!”
Kami menoleh ke arah suara berat itu. Nah,mimpi burukku jadi kenyataan. Roger sedang berdiri di belakang kami,dengan gaya untuk mencegah kami agar tidak kabur.
Ryder menghela nafas letih.” Minggir,Roger.”
Aku menatap Ryder.” Kalian saling kenal?”
Ryder tak terlihat ingin menjawab,tapi Roger menjawab dengan riang.” Oh,tentu saja! Dia kan penyihir yang waktu itu—“
Ryder menggertakkan gigi.” Enchanter.”
Roger tak tampak peduli.” Yah,aku merasa sama saja---“
Kening Ryder mengkerut sebal.”Enggak sama,enchanter itu spesialis di bidang kutukan dan aku bisa saja mengubahmu beserta markasmu jadi abu,meski butuh sedikit waktu—“
“Kau sendirian?”potong Angelo,sebelum Ryder benar-benar melancarkan kutukannya.
Roger mengangkat bahu.” Aku lebih senang meremukkan kalian dengan tanganku sendirian sih.”
“Intinya,kau tidak sendirian,”Alice menyimpulkan.
Roger ber-ck keras,tampak kesal dengan kebodohannya sendiri. Saat itu juga,2 orang mewujud di sebelah Roger. Aku mengepalkan tinjuku ketika kulihat siapa yang muncul. Julius dan Elaine.
“Julius,”geramku.” Aku tahu kau menculik George.”
Julius memandangku dengan penuh minat.” Kurasa dia senang di penjara barunya.”
Sebelum aku sempat menghajarnya,Elaine menoleh kepada Alice dan Angelo.” Oh,kalian berkumpul rupanya.”
Angelo tampak acuh tak acuh,sementara Alice mem­andang Elaine dengan dingin.
Elaine mengalihkan pandangannya kepada Ryder.” Oh,aku tak menyangka dia ikut dengan kalian. Dan kalian membentuk kerjasama yang bagus ya? Yah,jadi Master K.C. nggak perlu memburumu lagi dong.”
Ryder menatap Elaine dengan dingin.” Cewek secantik apapun kalau sikapnya jelek sama saja dengan sampah.”
Mata cokelat Elaine menyeringai berbahaya.” Hati-hati dengan ucapanmu,Ryder,atau—“ ekspresi Elaine berubah sedikit,menjadi agak jahat.” Drake Jordan? Aku tahu kau menyembunyikan identitasmu,Drake Jordan. Supaya nggak mencolok,aku benar kan? Kau menggunakan nama belakangmu,Ryder,untuk menyembunyikan diri dari dunia. Bukannya Drake Jordan itu dikenal sebagai...seorang putra Raja Ixion yang melarikan diri dari perjodohan kerajaan demi wanita yang sekarang bahkan sudah mati di tangan Master K.C?”
Ekspresi Ryder—atau Drake--- tidak berubah,tetapi mata abu-abunya menunjukkan bahwa dia ingin sekali menghancurkan Elaine sampai rata ke tanah.” Claire tidak mati. Dan tidak akan pernah. Tidak di tangan K.C.”
“Oh,cinta,”Elaine mengejek.
Wajah Drake sekarang jelas-jelas sudah lebih garang dari pembunuh. Tapi aku salut dia bisa terus menahan diri untuk tidak meledakkan Elaine di tempat saat itu juga.
 “Jika aku bukan keturunan separuh orang Inggris,kau jelas sudah kubunuh dengan cara-cara yang tidak biasa,”geram Drake,sekilas tampak menikmati pikiran-pikiran pembantaian yang ia rencanakan.” Cewek benar-benar merepotkan.”
“Tidak semua cewek,”Alice mengingatkan.
“Kau setengah Inggris?”tanya Angelo dengan nada tak percaya.
 “Berisik,”Roger menengahi dengan suara berat.” Sekarang kenapa kita jadi berbincang-bincang santai? Seharusnya ada pertumpahan darah di sini! Dan akan dimulai dari kau!”
Ia menunjuk Drake dengan dramatis.
Julius menepuk-nepuk debu dari jaket birunya.“Ide bagus.”
Drake mengangkat bahu,pura-pura takut.” Kalau itu maumu,Tenaga Besar tak berotak.”
Roger jelas-jelas tak senang dengan sebutan baru yang cocok dengannya itu. Ia menerjang Drake hingga jatuh dan Roger menindihnya,berusaha meraih leher Drake. Di luar dugaan,Drake lumayan gesit sebagai Enchanter. Soalnya aku pernah dengar kalau Enchanter itu tidak terlalu hebat dalam counter attack yang diarahkan ke arahnya secara mendadak. Tapi jelas pertarungan ini tidak seimbang. Roger terlalu kuat dan besar.
“Kurasa kematianmu bisa berakhir spektakuler,”komentar Julius.
“Di tanganku,”Roger setuju.
Drake mengerang.” Iya tuh. Lihat saja siapa yang datang.”
Sebelum semua orang sadar apa yang dibicarakan Drake,sebuah kilat menyambar dan menghantam tanah. Sebuah sosok muncul diantara asap yang berasal dari petir yang baru menghantam tanah itu. Dia adalah cowok berambut pirang gelap dan bermata hitam,dengan T-Shirt hitam dan celana panjang putih. Ia mengenakan kalung rantai salib dan glove putih,dan bisa kulihat tali pinggangnya bermerk Dolce & Gabbana,serta sepatu Reebok. Hmm...seseorang yang bisa dibilang memiliki selera fashion yang sangat tinggi dan tak takut untuk menghabiskan uang.
Entah pertanda baik atau buruk,tapi ia menyeringai senang  pada kami.
“Oi,”kata cowok itu dengan nada riang. ” Kayaknya seru nih. Boleh ikutan nggak?”
“Boleh,”gumam Drake.” Akan sangat membantu,malah.”
Cowok itu menatap Drake dan berseru girang.” Hai,professor. Kayaknya kau tergencet ya?”
“Diam,”gerutu Drake.
Julius mundur.” Ayo pergi. Tidak seimbang jika ada dia di sini.”
Kemudian Julius,Elaine dan Roger pergi begitu saja. Hilang di udara.
Cowok pirang itu memandang kami.” Hai! Perkenalkan,namaku Joaquin Marshall. Lengkapnya sih Joaquin Dright Kruger Marshall! Teman lama Drake. Awalnya kalian yang ingin mengunjungiku,kenapa sekarang jadi kebalikannya? Aku jadi pahlawan! Iya kan Drake?!”
Drake menggerutu tak jelas.”Tetap cerewet seperti biasa. Ayo pergi dari sini.”

Saturday, July 13, 2013

Chapter 6 Meet Some New Friends - Part 4


Sekitar jam 12 siang,pelayan yang tadi mengepak barangku memberitahuku makan siang sudah siap,menanyakan apakah lebih suka makan bersama atau makanannya diantar ke kamar. Kukatakan padanya bahwa aku akan turun untuk makan bersama. Setelah bersiap-siap,pelayan itu menuntunku ke ruang makan.
Ruang makannya seperti ruang makan raja. Aku menduga semua ini hasil tangan sihirnya Ryder. Sebuah meja panjang resmi berada tepat ditengah ruangan dengan taplak meja emas yang cukup sederhana dibanding dekorasi wallpaper yang –well,kau dapat gambarannya. Disana,sudah ada RyderRyder(ia sudah mengganti bajunya dengan yang lebih rapi---sedikit),Alice,Angelo,dan Ben. Joshua baru tiba,karena dia baru muncul dari lorong yang berlawanan dari arahku datang.
“Hey,”sapa Ben.
Aku membalas sapaan Ben dan duduk di sebelah Angelo.Joshua mengambil tempat di hadapanku. Di meja terhidang makanan appetizer,crab cake dan corn soup. Tapi aku tak terlalu berselera makan,soalnya kata-kata pelayan tadi mengusikku.
“Jadi,”Ryder memulai pembicaraan.” Sampai berapa lama kalian disini?”
“Tergantung sampai berapa lama kami bisa melacakHayden,”jawab Joshua tenang,memotong crab cakenya.
Aku menusuk-nusuk crab cake ku dengan selera yang sama sekali tak ada. Ryder me ngerutkan kening.” Ada apa,Kingston?”
Aku memutuskan untuk langsung bicara blak-blakan.” Kau bisa ikut.”
Ryder menelengkan kepalanya,tidak mengerti. Sekarang semua orang memandangku.
“Claire Lavonne,”ucapku tegas,menatap Ryder tepat ke mata abu-abunya.” Kau tahu dia tidak mati. Dia diculik dan ditawan K.C.”
Ryder tidak mengatakan apa-apa dan ekspresinya tetap kalem,tapi aku bersumpah aku melihat sendoknya terlepas dan jatuh ke dalam sup.” Darimana kau—“ ia berhenti.” Ah ya,kau pasti dengar dari salah satu pelayan.”
“Maksudku,”aku mulai menyendok crab cake ku yang hancur,”Kau bisa ikut dengan kami.”
Ryder terdiam sejenak.” Aku tidak bisa.”
Alice menatapnya,heran.” Kenapa?”
Ryder menelan supnya dengan susah payah.” Karena.. karena K.C mengenaliku. Satu-satunya cara agar tidak membuat Claire terbunuh adalah dengan tidak pergi mencarinya. Kalau aku berhasil membawa Claire pulang,tentu Claire akan mempermudah perjalanan kalian. K.C sudah mempertimbangkan hal itu untuk mencegah kalian pergi dengan tidak masuk perangkapnya.”
“Dengar,”kata Angelo serius. Well biasanya dia selalu main-main,jadi agak mengherankan juga Angelo bisa bersikap seserius ini.” Kita semua ada masalah dengan K.C. Akan lebih baik jika kita bergabung.”
“Jangan mengelak,Ryder,”kataku pelan.” Kau masih mencarinya kan?”
Ryder memberiku tatapan letih sekaligus jengkel.” Pelayan-pelayan mulut ember,”gerutunya,menyerah.”Oke,aku ikut. Tapi siapa yang akan menempati posisiku di white house dan sebagai lawyer?”
“Aku bisa,”Ben mengajukan diri.”Aku pernah bekerja di kantor pengacara perpajakan.”
Ryder tampak sebal.  “Aku pengacara spesialis di bidang—“
“Well itu nggak akan banyak bedanya,”tukas Ben.
“Dan aku pernah jadi juru ketik di White House sebagai mata-mata dulunya,”usul Joshua.” Sudahlah,selamatkan dulu apa yang menurutmu penting.”
Tampaknya itu melunakkan Ryder. Sedikit.” Baiklah kita akan pergi besok pagi. Aku akan mengunjungi salah satu teman lama untuk minta bantuan.”
Setelah itu kami menikmati makan siang kami tanpa banyak bicara.