Tuesday, July 30, 2013

Chapter 6 Meet Some New Friends - Part 5


Bagus,aku punya 2 kabar baru. Kabar baiknya : aku bisa melalui malam hari tanpa terlibat dalam serangkaian mimpi buruk. Itu bagus,dan kabar buruknya : Ketika kami sedang dalam perjalanan mencari teman lamanya Ryder,kami dicegat. Oleh siapa? Sepertinya kalian sudah bisa menerkanya.
Benar-benar beruntung ya.
Jadi begini,ketika kami sedang dalam perjalanan dalam taksi,Alice sudah lumayan akrab dengan Ryder yang duduk di kursi depan sehingga aku dan Angelo tertinggal dibelakang kursi.
“Mereka,”gerutu Angelo.” Dunia sendiri.”
Aku mengangkat bahu.”  Itulah jika 2 orang yang punya minat sama bertemu.”
Kami sedang melintasi jalan ramai penuh hiburan dan kerlap kerlip cahaya warna warni Casino di Las Vegas (Jangan tanya aku kenapa aku bisa tiba-tiba di Las Vegas. Aku juga tak pernah tau ada ladang anggur beristana bawah tanah di tengah-tengah Las Vegas. Well,segalanya tampak aneh sekarang). Kata Ryder,dia akan membuka portal (semacam pintu dimensi untuk ke dunia lain. Aku tau itu keren banget,tapi aku masih belum bisa percaya adanya dunia lain) di salah satu casino disini,yang kalau tak salah,Casino Bellagio.
“Aku penasaran,”gumamku pelan.” Apa sih isi surat petunjuk sesat itu?”
Angelo tidak menjawab untuk beberapa saat.” Teka-teki.”
“Teka-teki?”
“Surat petunjuknya diberikan dalam bentuk teka-teki,”katanya pelan.” Aku tau apa isinya. Mau dengar?”
Aku menegakkan diri,ingin mendengar lebih banyak.
Angelo menarik nafas,kemudian berkata :

“The men stood with power and authority,
And they face the Southeast confidently.
The leadership for leading the country out of colonization,
Were well preserved as a memorial by the nation.”

Aku menelan ludah.” Kedengarannya seperti...”
Angelo mengangguk.” Sejarah. Pasti semacam tempat yang didatangi turis dan menyangkut soal sejarah. Yah,Cuma itu yang bisa kusimpulkan. Disitulah markas K.C.”
Aku kembali menatap ke depan. Memperhatikan kerlap-kerlip lampu jalan Las Vegas, perhatianku beralih ke Ryder. Pakaiannya---kuakui---keren. Jaket kulit hitam,T-Shirt putih,jeans hitam dengan chainbelt,sepatu hitam kulit. Aku bisa melihat pantulan cahaya lampu jalan mengenai jam tangan Omeganya. Aku menelan ludah. Ryder adalah orang yang lumayan sulit ditebak. Jika awalnya dia tampil dengan rambut acak-acakan dan tampang ngantuk bermata panda,kali ini dia berpakaian sekeren model pakaian pria yang biasanya ada di majalah-majalah fashion.
“Oi,”celetuk Alice.” Kita sudah sampai.”
Setelah kami membayar biaya taksi,kami pun keluar. Aku memandang Casino Bellagio yang menjulang di depanku.” Wow.”
Ada air mancur indah di depan pintu masuknya. Ryder mendekati air mancur itu.
“Itu portalnya?”tanya Angelo.
“Iya,”kata Ryder sambil meraba batu marmer tepi air mancur.”Aku perlu membekukan waktu sebentar supaya tak ada yang lihat...”
“Lihat nih siapa yang mau bepergian!”
Kami menoleh ke arah suara berat itu. Nah,mimpi burukku jadi kenyataan. Roger sedang berdiri di belakang kami,dengan gaya untuk mencegah kami agar tidak kabur.
Ryder menghela nafas letih.” Minggir,Roger.”
Aku menatap Ryder.” Kalian saling kenal?”
Ryder tak terlihat ingin menjawab,tapi Roger menjawab dengan riang.” Oh,tentu saja! Dia kan penyihir yang waktu itu—“
Ryder menggertakkan gigi.” Enchanter.”
Roger tak tampak peduli.” Yah,aku merasa sama saja---“
Kening Ryder mengkerut sebal.”Enggak sama,enchanter itu spesialis di bidang kutukan dan aku bisa saja mengubahmu beserta markasmu jadi abu,meski butuh sedikit waktu—“
“Kau sendirian?”potong Angelo,sebelum Ryder benar-benar melancarkan kutukannya.
Roger mengangkat bahu.” Aku lebih senang meremukkan kalian dengan tanganku sendirian sih.”
“Intinya,kau tidak sendirian,”Alice menyimpulkan.
Roger ber-ck keras,tampak kesal dengan kebodohannya sendiri. Saat itu juga,2 orang mewujud di sebelah Roger. Aku mengepalkan tinjuku ketika kulihat siapa yang muncul. Julius dan Elaine.
“Julius,”geramku.” Aku tahu kau menculik George.”
Julius memandangku dengan penuh minat.” Kurasa dia senang di penjara barunya.”
Sebelum aku sempat menghajarnya,Elaine menoleh kepada Alice dan Angelo.” Oh,kalian berkumpul rupanya.”
Angelo tampak acuh tak acuh,sementara Alice mem­andang Elaine dengan dingin.
Elaine mengalihkan pandangannya kepada Ryder.” Oh,aku tak menyangka dia ikut dengan kalian. Dan kalian membentuk kerjasama yang bagus ya? Yah,jadi Master K.C. nggak perlu memburumu lagi dong.”
Ryder menatap Elaine dengan dingin.” Cewek secantik apapun kalau sikapnya jelek sama saja dengan sampah.”
Mata cokelat Elaine menyeringai berbahaya.” Hati-hati dengan ucapanmu,Ryder,atau—“ ekspresi Elaine berubah sedikit,menjadi agak jahat.” Drake Jordan? Aku tahu kau menyembunyikan identitasmu,Drake Jordan. Supaya nggak mencolok,aku benar kan? Kau menggunakan nama belakangmu,Ryder,untuk menyembunyikan diri dari dunia. Bukannya Drake Jordan itu dikenal sebagai...seorang putra Raja Ixion yang melarikan diri dari perjodohan kerajaan demi wanita yang sekarang bahkan sudah mati di tangan Master K.C?”
Ekspresi Ryder—atau Drake--- tidak berubah,tetapi mata abu-abunya menunjukkan bahwa dia ingin sekali menghancurkan Elaine sampai rata ke tanah.” Claire tidak mati. Dan tidak akan pernah. Tidak di tangan K.C.”
“Oh,cinta,”Elaine mengejek.
Wajah Drake sekarang jelas-jelas sudah lebih garang dari pembunuh. Tapi aku salut dia bisa terus menahan diri untuk tidak meledakkan Elaine di tempat saat itu juga.
 “Jika aku bukan keturunan separuh orang Inggris,kau jelas sudah kubunuh dengan cara-cara yang tidak biasa,”geram Drake,sekilas tampak menikmati pikiran-pikiran pembantaian yang ia rencanakan.” Cewek benar-benar merepotkan.”
“Tidak semua cewek,”Alice mengingatkan.
“Kau setengah Inggris?”tanya Angelo dengan nada tak percaya.
 “Berisik,”Roger menengahi dengan suara berat.” Sekarang kenapa kita jadi berbincang-bincang santai? Seharusnya ada pertumpahan darah di sini! Dan akan dimulai dari kau!”
Ia menunjuk Drake dengan dramatis.
Julius menepuk-nepuk debu dari jaket birunya.“Ide bagus.”
Drake mengangkat bahu,pura-pura takut.” Kalau itu maumu,Tenaga Besar tak berotak.”
Roger jelas-jelas tak senang dengan sebutan baru yang cocok dengannya itu. Ia menerjang Drake hingga jatuh dan Roger menindihnya,berusaha meraih leher Drake. Di luar dugaan,Drake lumayan gesit sebagai Enchanter. Soalnya aku pernah dengar kalau Enchanter itu tidak terlalu hebat dalam counter attack yang diarahkan ke arahnya secara mendadak. Tapi jelas pertarungan ini tidak seimbang. Roger terlalu kuat dan besar.
“Kurasa kematianmu bisa berakhir spektakuler,”komentar Julius.
“Di tanganku,”Roger setuju.
Drake mengerang.” Iya tuh. Lihat saja siapa yang datang.”
Sebelum semua orang sadar apa yang dibicarakan Drake,sebuah kilat menyambar dan menghantam tanah. Sebuah sosok muncul diantara asap yang berasal dari petir yang baru menghantam tanah itu. Dia adalah cowok berambut pirang gelap dan bermata hitam,dengan T-Shirt hitam dan celana panjang putih. Ia mengenakan kalung rantai salib dan glove putih,dan bisa kulihat tali pinggangnya bermerk Dolce & Gabbana,serta sepatu Reebok. Hmm...seseorang yang bisa dibilang memiliki selera fashion yang sangat tinggi dan tak takut untuk menghabiskan uang.
Entah pertanda baik atau buruk,tapi ia menyeringai senang  pada kami.
“Oi,”kata cowok itu dengan nada riang. ” Kayaknya seru nih. Boleh ikutan nggak?”
“Boleh,”gumam Drake.” Akan sangat membantu,malah.”
Cowok itu menatap Drake dan berseru girang.” Hai,professor. Kayaknya kau tergencet ya?”
“Diam,”gerutu Drake.
Julius mundur.” Ayo pergi. Tidak seimbang jika ada dia di sini.”
Kemudian Julius,Elaine dan Roger pergi begitu saja. Hilang di udara.
Cowok pirang itu memandang kami.” Hai! Perkenalkan,namaku Joaquin Marshall. Lengkapnya sih Joaquin Dright Kruger Marshall! Teman lama Drake. Awalnya kalian yang ingin mengunjungiku,kenapa sekarang jadi kebalikannya? Aku jadi pahlawan! Iya kan Drake?!”
Drake menggerutu tak jelas.”Tetap cerewet seperti biasa. Ayo pergi dari sini.”

Saturday, July 13, 2013

Chapter 6 Meet Some New Friends - Part 4


Sekitar jam 12 siang,pelayan yang tadi mengepak barangku memberitahuku makan siang sudah siap,menanyakan apakah lebih suka makan bersama atau makanannya diantar ke kamar. Kukatakan padanya bahwa aku akan turun untuk makan bersama. Setelah bersiap-siap,pelayan itu menuntunku ke ruang makan.
Ruang makannya seperti ruang makan raja. Aku menduga semua ini hasil tangan sihirnya Ryder. Sebuah meja panjang resmi berada tepat ditengah ruangan dengan taplak meja emas yang cukup sederhana dibanding dekorasi wallpaper yang –well,kau dapat gambarannya. Disana,sudah ada RyderRyder(ia sudah mengganti bajunya dengan yang lebih rapi---sedikit),Alice,Angelo,dan Ben. Joshua baru tiba,karena dia baru muncul dari lorong yang berlawanan dari arahku datang.
“Hey,”sapa Ben.
Aku membalas sapaan Ben dan duduk di sebelah Angelo.Joshua mengambil tempat di hadapanku. Di meja terhidang makanan appetizer,crab cake dan corn soup. Tapi aku tak terlalu berselera makan,soalnya kata-kata pelayan tadi mengusikku.
“Jadi,”Ryder memulai pembicaraan.” Sampai berapa lama kalian disini?”
“Tergantung sampai berapa lama kami bisa melacakHayden,”jawab Joshua tenang,memotong crab cakenya.
Aku menusuk-nusuk crab cake ku dengan selera yang sama sekali tak ada. Ryder me ngerutkan kening.” Ada apa,Kingston?”
Aku memutuskan untuk langsung bicara blak-blakan.” Kau bisa ikut.”
Ryder menelengkan kepalanya,tidak mengerti. Sekarang semua orang memandangku.
“Claire Lavonne,”ucapku tegas,menatap Ryder tepat ke mata abu-abunya.” Kau tahu dia tidak mati. Dia diculik dan ditawan K.C.”
Ryder tidak mengatakan apa-apa dan ekspresinya tetap kalem,tapi aku bersumpah aku melihat sendoknya terlepas dan jatuh ke dalam sup.” Darimana kau—“ ia berhenti.” Ah ya,kau pasti dengar dari salah satu pelayan.”
“Maksudku,”aku mulai menyendok crab cake ku yang hancur,”Kau bisa ikut dengan kami.”
Ryder terdiam sejenak.” Aku tidak bisa.”
Alice menatapnya,heran.” Kenapa?”
Ryder menelan supnya dengan susah payah.” Karena.. karena K.C mengenaliku. Satu-satunya cara agar tidak membuat Claire terbunuh adalah dengan tidak pergi mencarinya. Kalau aku berhasil membawa Claire pulang,tentu Claire akan mempermudah perjalanan kalian. K.C sudah mempertimbangkan hal itu untuk mencegah kalian pergi dengan tidak masuk perangkapnya.”
“Dengar,”kata Angelo serius. Well biasanya dia selalu main-main,jadi agak mengherankan juga Angelo bisa bersikap seserius ini.” Kita semua ada masalah dengan K.C. Akan lebih baik jika kita bergabung.”
“Jangan mengelak,Ryder,”kataku pelan.” Kau masih mencarinya kan?”
Ryder memberiku tatapan letih sekaligus jengkel.” Pelayan-pelayan mulut ember,”gerutunya,menyerah.”Oke,aku ikut. Tapi siapa yang akan menempati posisiku di white house dan sebagai lawyer?”
“Aku bisa,”Ben mengajukan diri.”Aku pernah bekerja di kantor pengacara perpajakan.”
Ryder tampak sebal.  “Aku pengacara spesialis di bidang—“
“Well itu nggak akan banyak bedanya,”tukas Ben.
“Dan aku pernah jadi juru ketik di White House sebagai mata-mata dulunya,”usul Joshua.” Sudahlah,selamatkan dulu apa yang menurutmu penting.”
Tampaknya itu melunakkan Ryder. Sedikit.” Baiklah kita akan pergi besok pagi. Aku akan mengunjungi salah satu teman lama untuk minta bantuan.”
Setelah itu kami menikmati makan siang kami tanpa banyak bicara.

Chapter 6 Meet some new friends - Part 3


“Ryder?”tanyaku.
“Oh ya,”gumam Angelo.” Biasanya kalau 6 orang sekaligus numpang di rumahnya,kurasa dia gak bakalan senang. Dan aku maklum.”
“Nggak ada pilihan,”kata Joshua.” Kita harus cari dia. Cuma ini yang terpikir olehku tadi.”
Kami berusaha keluar dari ladang itu ke jalur untuk berjalan. Kami berjalan menelusuri jalur berjalan dari batu itu sampai kami menemukan sebuah rumah berlantai satu yang atapnya berwarna kayu. Halamannya luas,dipenuhi banyak tanaman.
Joshua membunyikan bel.
Setelah sekitar 1 menit,ada yang membuka pintu. Seorang wanita yang mengenakan pakaian seperti maid memandang kami.”Hm.. anda mencari siapa?”
“Ryder ada? Bilang padanya,urusan penting.”
Maid itu awalnya agak ragu,lalu bergumam,”tunggu sebentar.”lalu pelayan itu menghilang.
Lalu ada orang lain muncul. Seorang pemuda yang umurnya sebaya denganku (bedanya dia lebih tinggi kira-kira 10 senti dariku) berdiri disana. Matanya berwarna abu-abu dingin menyapu kami satu per satu dan rambut hitamnya tampak berantakan. Ia mengenakan T-shirt hitam dan jeans hitam. Dari caranya menatap kami,ia terlihat seperti orang arogan yang nggak bakalan diam kalau dipermainkan atau direndahkan.
Dan dia tidak terlihat terlalu senang melihat kami.
“Nah? Ada apa?”gumamnya dengan suara berat yang tidak terlalu ramah.
“Kau baru bangun tidur?”kata Alice jijik.” Ini kan sudah mau siang!”
Pemuda itu melemparkan tatapan sebal pada Alice.” Lebih tepatnya aku nggak tidur semalaman gara-gara mengurus...yah,banyak urusan,Miss Peverell. Nah sekarang kalian ada urusan apa denganku? Kalian sampai datang dengan rombongan besar begini.”
Tapi berlawanan dari penampilannya yang berantakkan sekarang,aku punya perasaan bahwa dia sebenarnya  adalah tipe orang berharga diri tinggi yang bisa saja melakukan banyak tindakan berbahaya yang tak terduga dan tak bakalan gagal seandainya dia ingin mengenyahkan seseorang yang tidak dia sukai. Dia punya ambisi besar,dan mungkin biasanya dia tak berpenampilan seberantakkan ini. Mungkin dia bisa saja menjadi sangat emosional,tergantung dari moodnya,meski biasanya tidak. Mungkin dia tipe orang yang bisa setia kawan,saking setianya mungkin dia bisa mengkhianati seantero negeri demi---
Jantungku mencelos ketika ia menunjukku dengan garang.” KAU! HENTIKAN ITU!”
Aku menggumamkan sesuatu yang tolol seperti,”Heee???”
“Jangan membaca karakter orang seperti itu! Kau ini nggak punya tata krama ya?!”
“Hah?”
Alice tampaknya paham.” Seperti baca kenangan orang. Hentikan Luke. Berguna jika seandainya kau ingin mempelajari musuhmu. Seharusnya kau terapkan teknik itu pada Julius dkk,kau tahu.”
“Bagaimana kau bisa tahu?”tanyaku.
Pemuda itu kesal luar biasa.”Pokoknya hentikan. Atau kau akan kukurung di antara dimensi waktu dan kau akan muncul tiba-tiba di perut T-rex!”
Meski terdengar tak masuk akal,tapi cara bicara pemuda itu sangat sungguh-sungguh,sehingga aku hampir percaya dia bisa saja melaksanakan ancamannya.
Joshua berdehem.” Well,”katanya dengan nada resmi,”Perkenalkan ini Luke Kingston. Nah,Luke,ini Ryder. Seorang wizard—“
“Enchanter,”tukas Ryder dengan nada tersinggung.
“Sebetulnya sama saja dan—“
“Nggak sama,”Ryder bersikeras.” Wizard itu—“
Ben memotong,”Kurasa itu bukan masalah. Yah,ada masalah yang lebih mendesak.”
Joshua mengerjapkan mata.” Ya benar.” Seolah dia baru ingat apa tujuannya kemari. Kemudian ia menceritakan segalanya,dari masalah Julius,Roger dan Elaine yang mencariku dan penculikan George,kemudian sampai aku menyihir sesuatu yang terlalu besar(Alice mendengus kesal ketika Joshua menjelaskan soal masalah ini) dan memancing antek-antek K.C datang.
Ryder tampak khawatir,sikapnya langsung berubah 180 derajat setelah mendengar penjelasan Joshua.” Gawat.”
Lalu aku teringat sesuatu.
“George,”kataku pelan.” Dia datang di mimpiku dan bilang bahwa surat petunjuk itu palsu. Katanya kita harus menemukan Claire,penyihir angin. Katanya Angelo kenal dia.”
“Sorceress,”Ryder setuju.” Claire Lavonne. Dulu dia partner kerja ku.”
“Dulu?”kata Alice.” Memangnya sekarang tidak lagi?”
Ryder menggeleng.” Sekarang kabarnya tidak terdengar lagi. Kudengar dia dibunuh. Cewek berambut coklat berhati baik.”
Angelo merenung.” Yah dia kerabat jauhku. Tapi terakhir kali aku melihatnya,sepertinya 10 tahun yang lalu deh. Waktu reuni keluarga besar. Kemudian kabarnya dia pindah ke luar negeri.”
Ryder mendengus remeh.” Ke luar negeri? Yang benar saja,Angelo Princeton. Terakhir kali aku bertemu dia tahun lalu,dan dia tidak pernah keluar negeri.”
Angelo mengangkat alis,seolah ingin berkata,Yah,terserah deh.
“Jadi kalian sekarang nggak bisa pulang,”kata Ryder sambil berpikir.” Hmm...kurasa pelayanku bisa menyiapkan 6 kamar yah..”
Aku menatap rumah nya yang bisa dibilang sederhana.” 6 kamar? Yang benar saja. Pelayan?”
Angelo dan Alice menatapku seolah aku gila.” Tak dapatkah kau melihat betapa—“
Ryder menyeringai.” Bocah,kau harus belajar melatih matamu sedikit. Nah,ayo masuk.”
Lalu kami masuk.
Well,kuakui kalau penglihatanku benar-benar payah.                                                                          
Ketika masuk ke dalam rumah itu(atau pondok,terserah),kukira aku sedang berada di Louvre Museum atau semacamnya. Langit-langitnya saja begitu tinggi dan megah,dindingnya ditempeli wallpaper emas dengan bunga forget-me-not sebagai latar belakangnya. Kandelir-kandelir kristal berjejer di sepanjang langit-langit,dan banyak lukisan antik digantung di sepanjang dinding dengan bingkai yang berukir. Wow,gumamku dalam hati. Tuh kan,Ryder bukan orang yang serampangan.
“Pelayan akan menyiapkan kamar kalian,”kata Ryder.” Well anggap saja rumah sendiri.”
Dari belokan kanan muncul 6 orang pelayan. Seorang pelayan cewek yang berambut merah mengangguk padaku dan mengisyaratkan agar aku mengikutinya.”Mari ikut aku,Sir Kingston.”
Pelayan itu membimbingku naik tangga putar yang desainnya seperti medieval design,kemudian sampai di lantai 2. Ia membuka pintu kayu mewah yang pertama paling dekat tangga. Aku masuk,dan mengagumi desain interiornya. Lantainya berkarpet bulu dengan corak harimau,dindingnya bercat krem yang bisa dibilang lebih sederhana daripada lantai bawah tadi. Ada lemari pakaian kayu didekat jendela,dan sebuah tempat tidur berseprai putih tepat di hadapan lemari itu. Tipe kamar yang kusuka.
“Silahkan,Sir,”kata pelayan itu dengan nada ramah dan sopan.” Apakah anda ingin baju ganti yang baru? Kelihatannya anda baru pulang dari perjalanan jauh.”
Aku memandang pakaianku. Ya ampun,banyak debu dan tanah mencoreng bajuku. Pasti gara-gara terowongan bawah tanah itu.
“Err,kurasa itu ide yang bagus.”
Sementara pelayan itu menata pakaian-pakaian baru di lemari pakaian,aku memutuskan untuk mengisi keheningan.
“Bisa kau ceritakan sedikit soal Ryder?”tanyaku.” bagaimana dia bisa punya istana begini mewah dibalik sebuah pondok sederhana dan di tengah ladang anggur?”
“Sir Ryder itu enchanter,Sir,”jawab pelayan itu sambil memilah t-shirt dan jeans.” Enchanter yang kuat. Beliau bisa melakukan apa saja.”
“Seharusnya dia bisa berpakaian lebih rapi,”gerutuku.
“Oh,beliau orang yang sibuk,Sir. Beliau bekerja di White House sebagai penyamaran,dan juga sebagai pengacara. Mungkin nggak sekeren istilahnya Sir. Menurut saya. Walau agak egois dan arogan,tapi beliau orang yang baik.”
Aku manggut-manggut.” Katanya dulu dia punya partner kerja.”
“Lady Lavonne,”jawab pelayan itu.” Beliau juga gadis yang baik. Di antara gosip para pelayan,Sir,katanya mereka sempat pacaran selama seminggu sebelum Lady Lavonne tiba-tiba lenyap. Diculik.”
Aku mengernyit.” Diculik? Bukannya dibunuh? Mati?”
Pelayan itu menatapku dengan ekspresi serius,memelankan suaranya.” Tidak,Sir. Beliau tidak mati. Sir Ryder tak ingin membahas masalah ini,sehingga beliau bilang begitu. Satu rahasia,Sir,bahwa Sir Ryder masih mencari gadis malang itu sampai sekarang,soalnya kabarnya,Lady Lavonne ditawan K.C.”

Chapter 6 - Meet Some new friends -part 2


 Well,pelatihannya tidak berjalan selancar yang kukira.
Tanpa disangka-sangka,ternyata Angelo sedang di teras menikmati espresso. Aku melihat jam di dinding. Jam 7 pagi. Ngapain dia disini jam segini?
Aku berjalan ke teras,menyapanya. “ Halo.”
Ia memandangku dengan mata cokelatnya. “Selamat Pagi! Tidurmu nyenyak?”
Aku menatapnya was-was.” Apa?” Kukira dia tahu soal mimpiku.
Angelo mengangkat bahu. “Kenapa? Itu pertanyaan yang wajar kan ditanyakan di pagi hari? Atau kau mimpi buruk?”
Sebelum aku sempat menjawab,Alice keluar dari pintu depan rumah.” Ayo kita mulai. Kita tahu bahwa kau banyak berlatih fisik,Luke. Itu bagus,jadi membuat segalanya jadi lebih mudah. Bagaimana kalau dimulai dari...melatih kekuatanmu?”
Aku menelengkan kepala,bingung.” Maksudnya?”
“Seperti...” Alice maju selangkah dan menunjukku.” Pelatihan untuk menghadapi ini?”
Tiba-tiba T-shirtku terbakar api biru. Bagus,aku panik.” Hey!”
Alice menurunkan tangannya dan api itu padam.” Melakukan sihir kecil-kecilan begini sih boleh. Kalau sihir yang besar,itu akan menarik perhatian K.C. Jadi,minimalkan penggunaan sihirmu. Hanya digunakan bila benar-benar perlu. Jadi hari ini kita akan latihan begitu.”
Angelo nyengir. “ Jangan sampai gagal,Luke,atau Alice akan membunuhmu dengan pisau dapur.”
Alice memandang Angelo dengan tatapan dingin menusuk,dan cengiran Angelo lenyap sama cepatnya dengan dimulainya.
“Kita akan mulai dari yang sederhana,”kata Alice lagi,masih belum melepaskan tatapan mematikannya dari Angelo.” Kau akan belajar membuat bola listrik.”
“Bola listrik?”tanyaku bego.
“Pusatkan pikiran,fokus,jangan pikir yang lain-lain,sihir. Selesai.”
Angelo mendengus.” Semoga berhasil dengan ajaran simpel yang tak jelas itu.”
Alice melontarkan tatapan berbahaya pada Angelo.” Mau kumur-kumur dengan api  kompor lagi,Angelo? Terakhir kali,aku ingat kau nyaris meledak  gara-gara itu.”
Angelo memucat,seolah itulah hal yang paling ingin dia lupakan.“Nggak,makasih. Silahkan teruskan. Masih untung aku hidup.”
Alice menghela nafas.”Nah Luke,sihir ini kerjanya agak berbeda dari yang sihir yang ada di buku cerita fantasi. Di buku fantasi,sihir akan semakin mantap bila banyak berlatih. Itu memang benar, tapi  justru semakin dilatih maka akan semakin menarik perhatian musuh. Kudengar,K.C punya GPS untuk melacak kita dari sihir kita.”
“Nggak bagus,”Angelo setuju.” Terakhir kali dilacak,keadaannya nggak bagus.”
“Terakhir kali?”tanyaku.
“Kalau sihir kecil begini sih nggak akan terlacak,”kata Alice,sementara Angelo berkata pada saat bersamaan,”Iya nggak bagus.” Lalu ia memandang Alice.” Joshua nyaris kehilangan kakinya. Lalu Roger bego itu nyaris juga menggergaji leherku.”
Alice memutar bola matanya seolah tidak ingin membahas masalah itu.”Sekarang,Luke,buat bola listrik.”
Aku memandang jari-jari tanganku.” Fokus?”
“Iya.”
Aku memejamkan mata,berusaha mengosongkan pikiran dan fokus. Aku membayangkan listrik biru yang berbentuk bola akan muncul di telapak tanganku.
Tapi nggak semudah itu. Rasanya sepertinya semua tubuhku memanas,dan kepalaku nyut-nyutan. Aku tidak mengerti kenapa bisa sampai begini (soalnya cara Alice menyihir api begitu mudah dan spontan) kemudian aku mendengar suara penuh peringatan Alice.
“STOP!!!”
Aku membuka mata dan melihat Alice yang memandangku dengan ngeri. Angelo sedang memandang panik ke arah langit. Aku menengadah dan terperangah.
Langitnya hitam dan awan-awan hitam mulai mengumpul,membentuk sebuah pusaran dan ada petir menyambar-nyambar. Sepertinya aku sudah membawa badai petir kesini. Oke. Satu masalah baru.
Alice menggeram kesal.” Bagus. Sekarang mereka tahu dimana kita.” Lalu ia menancapkan tatapan kesalnya padaku.” Kubilang bola listrik,bukan bawa halilintar ke sini!”
Sebelum aku sempat meminta maaf,Angelo berseru,”Masuk ke rumah. SEKARANG!”
Lalu kami bertiga segera melesat masuk ke rumah. Joshua datang dari arah ruang makan bersama Ben,tampak sisa mayonaise menempel di pipi Ben. Kayaknya dia panik.
Aku bergumam,”Ada mayo--“
“Ayah,kita harus pergi dari sini,”potong Alice.” Sebentar lagi mereka akan kesini!”
“M-mereka siapa?”tanya Ben agak linglung.
Joshua tampak khawatir.” Kau benar. Ayo ikut aku.”
Kami semua mengikuti Joshua turun ke...ruang bawah tanah,tepatnya ada lorong dibalik lemari piring.
“Luke dulu,”kata Joshua.
“Wow,”Angelo berdecak kagum.” Dari dulu aku pengen punya ruang bawah tanah sendiri.”
Kami menuruni tangga bawah tanah yang gelap,lalu berlari sampai berhenti di jalan buntu,soalnya aku menabrak dinding bata yang keras.
“Bagus,”gerutuku.” Buntu.”
Terdengar suara Joshua yang mendesak.” Minggir,Luke.”
Joshua merangsek kedepan dan membuka pintu tingkap yang ada di langit-langit.
Click.
Joshua keluar,diikuti olehku. Aku memandang sekeliling.
“Ladang anggur?”tanyaku.” sejak kapan ada ladang anggur di tengah kota?”
Joshua nyengir.” Kuralat sedikit jalan terowongannya.”
Aku menatapnya.” Maksudmu... sihir?”
Sebelum Joshua sempat menjawab,Angelo berkata,”Ini kan...tempatnya---”
“Ya,”kata Alice kalem.” Sepertinya kita bakalan numpang. Semoga Ryder nggak keberatan.”