Thursday, December 5, 2013

Chapter 7 - Cogsworth - Part 5

Cogsworth Academy adalah sekolah terkeren yang pernah kulihat.
Gedung sekolahnya seperti kastil Edinburgh yang terbuat dari batu bata merah dan ditata rapi serta menjulang tinggi,dengan ujung atap gedungnya didesain dengan model menara-menara dengan segala ukuran,berjejer rapi seperti pola piramida linear. Di ujung atap menara paling tengah dan paling tinggi,terdapat bendera berwarna coklat tua dengan lambang sekolah Cogsworth berwarna merah terang.
Aku menatap ke arah taman sekolah yang luas. Segerombol anak perempuan sedang memetik buah di satu sisi sementara segerombol anak laki-laki sedang keja-kejaran menaiki skateboard coklat yang sama. Mereka teratwa-tawa ketika mendesing melewati segerombol anak perempuan tadi,dan anak-anak perempuan itu dengan kesal melempar apel ke arah anak-anak laki-laki dengan tenaga pikiran.
Telekinesis.
Alex pemandu tur yang baik. Ia menuntun kami keliling sekolah sambil menjelaskan ini-itu tentang tempat yang kami kunjungi. Diam-diam aku sependapat dengan Drake. Jika Alexa menjadi ketua osis,entah apa jadinya sekolah ini.
Tiba-tiba terdengar suara ledakan keras dari arah gerbang depan sekolah. Tanah tempat kami berpijak bergetar keras.
Aku panik.” Ada apa nih?!”
Semua memasang wajah panik kecuali Alex. Alex dengan kalem menghela nafas dan memasang ekspresi bosan.
“Rutinitas setiap hari,”kata Alex,tatapannya di arahkan ke gerbang depan,seolah menanti sesuatu.
Beberapa detik kemudian,sekelebat bayangan merah menyala mendesing super cepat,terbang keluar dari gerbang,diikuti dengan suara tawa keras. Di belakangnya,seorang cewek berambut cokelat mengejarnya dengan kecepatan yang lebih lambat sedikit dari bayangan itu.
Astaga,cewek itu bisa teleport. Sekolah ini benar-benar keren.
Cewek itu tampak sangat berang.” VICTOR REESE!”raungnya dengan nada tinggi.
“YAHOO!!!”bayangan merah itu tiba-tiba berhenti di udara,terlalu tiba-tiba,sehingga ia terlontar dari skateboard silvernya dengan cukup keras. Alih-alih jatuh,ia jungkir balik di udara dan mendarat kembali dengan mantap di skateboardnya. Begitu kakinya menyentuh skateboard,ia dan skateboardnya terbakar api merah yang menyala-nyala.
“Aku hanya akan mengucapkan ini sekali saja,”gumam Drake pelan.” Dia hebat.
“Akrobat yang bertujuan untuk pamer,menurutku,”komentar Alice.
Orang yang ada di skateboard terbang itu adalah seorang anak laki-laki. Aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena seluruh badannya terbakar api,dan tampaknya ia sedang memegang sesuatu.
“Oh,astaga!”seru anak itu dengan nada super geli.” Menang cepat saja tidak,harusnya namamu Juno Minor saja!” dan anak itu tertawa terbahak-bahak.
“Namanya Juno Major,”Alex memberi tahu.
“Major,Minor,”renung Joaquin.
Wajah Juno memerah karena marah.” TURUN KAU!!!”
Victor menjulurkan lidah dan jungkir balik di udara lagi.” Kau nggak bisa melakukan apa-apa tanpa ini,kan?!”
Victor mengacungkan apa yang sedang dipegangnya.
“Handgun!”seru Angelo,tampak sedikit terkesan.
Aku menatap Alex.” Sebaiknya kita bantu dia.”
Alex tersenyum geli.” Tidak perlu. Hal ini terjadi setiap hari,dan Juno adalah ketua kedisiplinan khusus untuk mengawasi Victor Reese. Terbaik dalam bidangnya.”
Juno menarik tali pinggangnya dan melemparnya ke arah Victor. Tali pinggang itu berubah menjadi tali baja panjang dengan pengait di ujungnya. Victor mencoba mengelak,tapi Juno mengincar skateboardnya. Ketika tali itu mengait tepi skateboardnya,Juno menghentak talinya dengan keras dan api Victor tiba-tiba berubah menjadi air,menyiram dirinya beserta skateboardnya sekaligus. Seperti kehabisan bahan bakar,skateboard itu tidak terbang lagi melainkan jatuh bebas ke bumi.
Victor jatuh bebas bersama dengan skateboardnya dan teriakan “WHOAAAAAAAA” yang nyaring sanggup memecahkan gendang telingaku.
BRUK!!!
Victor meronta-ronta dan menggigil.” AKU BENCI AIR DINGIN!!! ARGHHH AKU JUGA BENCI AIR!!!”
 Juno mendekatinya dengan ekspresi puas,memungut handgunnya yang tadi juga jatuh ketika Victor jatuh.” Kau sudah bilang kalimat yang sama untuk ke-116 kalinya,sampai hari ini. Tapi kau nggak kapok juga,jadi aku nggak segan-segan.”
Drake menggeleng-geleng.” Astaga,apa dia tak pernah mandi?”
“Mandi api?”komentar Angelo.
Juno mendongak,memandang kami,seolah baru menyadari keberadaan kami.” Oh,tamu ya,Alex?”
Alex mengangguk.
Juno menatap kami satu per satu. Tatapannya berhenti pada Joaquin dan Drake.
” Kalian tampak tak asing.” Juno berusaha mengingat-ingat.
“Kita sekelas beberapa tahun yang lalu,”kata Joaquin.
“Kelas Musik Sihir,kalau nggak salah,”tambah Drake.
Juno tersentak,mungkin sudah ingat.”Ah iya! Joaquin dan Drake kan? Yang satu buta nada dan satu lagi sama sekali tak bisa memainkan seruling,padahal simpel musiknya.”
Drake menggerutu.” Aku benci seruling.”
Victor melambai mengenaskan dari tanah,menggigil.” Seseorang tolong,disini ada orang yang sekarat nih! Sudah mau mati gara-gara hyporthermia!”
Juno mengabaikannya.”Oh ya Drake,mau kupanggilkan dia,tidak?”
Drake memikirkan hal ini sejenak.” Kurasa tidak perlu—tunggu,dia sekolah disini?!”
Juno memandang Drake seolah dia menanyakan kebenaran satu tambah satu sama dengan dua.” Tentu saja.”
“Bukannya dia homeschool—“
“DRAKE!”
Aku menoleh ke belakang. Seorang anak perempuan yang usianya sebaya denganku berlari menerobos dari semak-semak tinggi di taman. Perawakannya tinggi,rambutnya hitam,matanya seperti Drake hanya saja mata abu-abu Drake lebih gelap. Ia tampaknya sudah memodifikasi seragamnya sendiri. Ia mengenakan rompi wool coklat dan dasinya merah terang seperti murid lain,tetapi kemeja dalam putihnya tidak berlengan seperti seharusnya dan bagian bawah kemeja itu dikeluarkan sembarangan. Ia tidak mengenakan rok kotak-kotak seperti murid perempuan lainnya,melainkan celana panjang putih dengan garis merah terang yang memanjang dari ujung atas sampai ke ujung bawah celana panjangnya. Ia mengenakan boots coklat yang nyaris tersembunyi di bawah celananya. Ia mengenakan wristband coklat dengan logo DJ dengan sulaman emas dan lengan kirinya yang agak berotot bahkan bertato DJ juga. Kurasa ia ingin jadi DJ.
“RENATA!”dengap Drake kaget.
Renata memeluk Drake,tampaknya sangat senang.” Aku tak tahu kau akan datang kemari! Sudah lama tak bertemu!”
“Kita ada berkomunikasi lewat Portal Mail kan?”kata Drake,tampak senang juga. Belum pernah aku melihat Drake sesenang itu.
Renata melepas pelukannya.” Mulutku masih tersegel lho! Pihak keluarga tidak tahu soal Drake!”
Drake menepuk kepala Renata penuh sayang.” Kau memang bisa diandalkan!”
Angelo berdeham keras.” Ada orang lain disini,sedang berdiri dengan canggung.”
“DISINI,TOLONGGGG!!!”seru Victor dengan nada mengenaskan. Renata mencibir ketika melihat Victor.” Nggak ada kerjaan ya,selain mengerjai orang dan guling-guling di tanah?”
“Ini Renata Ryder,”Drake memperkenalkan.” Sepupu jauhku.”

Renata menatap kami semua,keceriaan menyebar ke seluruh wajahnya.” Hai! Senang bertemu dengan kalian. Kuharap kita bisa akrab ya,eh?”

Chapter 7 - Cogsworth - Part 4

Hening selama 5 detik.
“Ini separuhnya bukan salahku,dan sepenuhnya bukan ideku,” kata Drake gugup, sebisa mungkin menghindari kontak mata dengan cewek itu ketika bicara.
Joaquin berdeham dan menatap cewek itu dengan ekspresi tak bersalah.”Halo,Alexa. Si Garang yang cantik,seperti biasa.”
“Apa yang kau lakukan di kolam renang sekolah?”kata Alexa tanpa melepaskan tatapannya yang mematikan dari Joaquin.
Joaquin menaikkan alis dengan santai,seolah sedang bicara dengan teman lama yang menyenangkan.” Kau tidak menerima suratku?”
“Tidak,”kata Alexa,dengan ekspresi garang yang sama.
“Kau nggak banyak berubah,”komentar Joaquin.” Garangnya tetap sama. Meski begitu,aku masih ingat jelas beberapa tahun lalu kamu nyaris nangis gara-gara—“
“Itu air mata kesakitan!”tukas Alexa gusar.” Siapa yang tidak sakit ketika tersambar petir?!”
“Setuju!”kata Drake antusias.
“Kau bahkan masih menangis ketika sudah turun dari kilatku,”kata Joaquin dengan nada menuntut.
“Itu mabuk udara!”sembur Alexa.” Lebih parah dari kena setrum!”
“SETUJU!!!”kata Drake makin antusias.
“Kau akan merasakan apa yang kurasakan ketika kau kuberi tur keliling neraka,”kata Alexa geram,lalu ia menatap Drake.” Kau sekalian ikut saja,biar tahu rasa!”
Drake menggeleng kuat-kuat,ngeri.“TIDAK SETUJU!!!”
Angelo melambaikan tangan dengan sopan.”Sori menginterupsi nostalgia kalian,tapi boleh aku naik dari kolam? Kulit tanganku sudah mengkerut semua.”
Tanpa menunggu izin Alexa,Angelo segera naik dari kolam. Ia menggigil.
Beberapa anak membawa handuk bersih dari tempat dekat kolam,dan menawarkannya padanya. Aku dan Alice juga naik dari kolam renang,sementara Drake dan Joaquin ikut di belakang mereka.
Ketika aku menerima handuk dari seorang anak berambut merah,aku mendengar suara BYUR keras. Aku menoleh. Alexa mendorong Joaquin dan Drake kembali ke kolam ketika mereka mencoba naik.
“SEBAGAI WAKIL KETUA OSIS,AKU TIDAK MENGIZINKANMU NAIK DARI KOLAM,JOAQUIN MARSHALL!!”raung Alexa.
Ekspresi Joaquin tidak senang.” BUKAN KAU PEMILIK KOLAMNYA!”
“AKU WAKIL KETUA OSIS!”
“PENYALAHGUNAAN WEWENANG! KUADUKAN KAU NANTI!”
“KAU YANG SENDIRI JATUH KE KOLAM! INI NAMANYA TRESPASSING!”
“ARGH! AKU MAU KETEMU KETUA OSISNYAAAAA!!!!!”
Drake menggerutu.” Ya,ya,aku bukan Joaquin Marshall,lalu kenapa aku juga dildorong?!”
“DIAM!”bentak Joaquin dan Alexa bersamaan.
Joaquin menatap Alexa dengan tatapan menuduh.”JANGAN IKUT-IKUT KATA-KATAKU!”
Alexa melemparkan tatapan jijik.”MEMANGNYA ORANG TOLOL SEPERTIMU LAYAK DITIRU YA?!”
Drake menghela nafas.”Capek deh. Selalu begitu setiap kali bertemu.”
Drake keluar dari sisi lain kolam,menggerutu sendiri,”Selalu begitu. Berantem kayak orang idiot,tapi selalu saling melindungi kseolah hidup mereka saling bertautan. Aku nggak pernah mengerti jenis hubungan aneh begitu.”
“Segalanya baik-baik saja?”
Seorang laki-laki dengan seragam sekolah yang sama menyeruak dari kerumunan. Beberapa orang bergumam,”Ketua!” dan membiarkannya lewat. Ia memiliki postur tubuh tinggi dan tegap seperti Angelo,rambut coklat-agak-pirangnya melambai ketika ia berjalan cepat menembus kerumunan. Mata hijau tuanya menatap Alexa dan Joaquin penuh tanya.
Drake tampak senang.” Syukurlah masih ada orang waras berotak yang menjadi ketua osis. Aku tak bisa membayangkan apa jadinya sekolah ini jika Alexa yang menjadi—Well,belum pernah aku sesenang ini melihatmu,Wendell.”
Wendell tersenyum sopan.” Aku anggap itu sebagai pujian.”
Alexa mendelik pada Drake.” Maksudmu,aku orang gila tak berotak?!”
Drake mengangkat bahu.“ aku nggak tau gimana kamu bisa jadi wakil ketua osis,tapi untunglah sekolah ini masih cukup bijaksana dalam memberikan bangku ketua pada Wendell.”
Joaquin mencerna kata-kata Drake sejenak.” Wendell ketua osis? Alexander Wendell? Oh,wow! Dari dulu aku selalu taruhan Wendell akan jadi ketua osis yang baik!”
Alexander mengulurkan tangannya pada Joaquin dengan ramah.”Lama tak jumpa,Joaquin. Dan aku sudah menerima suratmu.”
Joaquin nyengir dan menggunakan tangan Wendell untuk menghela dirinya keluar dari air. Wendell bahkan tidak protes ketika air membasahi seragamnya.
“Dan ini teman seperjalanan kalian?”kata Wendell,menatap aku,Alice dan Angelo. Ia menjabat tangan kami satu per satu.” Aku Alexander Wendell. Kalian boleh memanggilku Alex.”
“Aku Angelo,”jawab Angelo,agak salah tingkah dengan keramahan Alex.” Ini Luke dan Alice.”

Alex mengangguk.” Selamat datang di Cogsworth Academy,”katanya ramah.” Sekolah sihir tertua di negeri ini! Setelah membersihkan diri,kalian nggak keberatan kan dengan tur keliling sekolah sebelum memulai membicarakan masalah kalian? Nggak akan lama kok.”