Jujur saja,tidurku tak terlalu nyenyak. Seolah dosaku
sangat berat,aku harus bermimpi dua kali untuk hari ini.
Dan,mimpi yang tak menyenangkan pula. Aku bertemu George di
mimpiku.
Kalian pasti bingung kenapa kubilang ini mimpi yang ‘tak
menyenangkan’,karena seharusnya aku senang bisa bertemu George atau semacamnya.
Jadi mimpiku dimulai dari sebuah taman yang tak kukenal. Di tengah taman itu ada sebuah bangku
taman,dan di sanalah George sedang termenung.
George terlihat beda. Maksudku,dia jadi terlihat lebih tua
dari biasanya. Garis tawa di wajahnya sama sekali lenyap,seolah dia sedang
menjalani proses hidup yang berat. Kulit bagian bawah matanya menghitam,jelas
dia kurang tidur. Rambut merahnya terlihat tak terawat,tidak seperti biasanya
selalu rapi disisir ataupun selalu dijigrakkan dengan wax. Mata birunya yang
biasanya selalu terlihat semangat dan penuh warna kini menjadi sayu dan tidak
fokus. Meski dia sudah sangat berubah,aku masih mengenalinya.
Jika sebelumnya aku tak bisa mengendalikan tubuhku ataupun
berbicara di mimpiku,kali ini aku bisa.
Aku mendekati George.” Sedang apa kau di sini?”tanyaku.
George menoleh ke arahku,tapi tak terlihat tanda-tanda
terkejut di wajahnya. Malahan,ia memicingkan mata seolah ia tak dapat melihat
dengan jelas. Kemudian (yang kutebak akhirnya ia sudah menyadari siapa yang
mengajaknya bicara) raut wajahnya menjadi ngeri.
“Luke?”desisnya. wajahnya jelas-jelas tak senang.
Aku menggesek-gesek kakiku ke tanah dengan gugup. Apa dia
masih marah padaku soal malam itu? ” Umm,dengar,soal pertengkaran itu---“
George mengibaskan tangannya dengan cepat dan
gelisah,menyuruhku diam. Ia,yang terlihat lebih gelisah daripada marah,melirik
kiri dan kanan dengan gugup.” Bukan masalah itu. Sedang apa kau disini?! Jika
mereka sampai tau kau ada di sini---“
“George,dengar,aku tak tau kenapa aku bisa---”
Ekspresi George agak merileks.” Ah. Aku salah waktu. Aku
yang memanggilmu kemari,tapi aku belum begitu ahli mengendalikan
kekuatanku,tapi yang jelas kita nggak punya waktu banyak. Dengar aku baik-baik,Luke,surat petunjuk itu
nggak akan membantumu sama sekali. Surat itu jebakan,dan jika kau mengikuti
surat itu maka kau akan berakhir di perangkap.”
“Bagaimana surat itu bisa jadi jebakan?”tanyaku pelan.”
Surat itu membawa ayah ke markas K.C.”
“Ya,”kata George,nada bicaranya begitu mendesak.”Kau pikir
untuk apa mereka memberinya surat petunjuk itu kalau bukan karena ingin
menjebak? Surat itu disihir,Luke. Dibaca dengan benar oleh semua orang,tapi
menjadi kacau balau dan malah membawamu ke perangkap jika dibaca oleh orang
yang memegang simbol. Karena itu saat ini Ayah sedang mengikuti jalan yang
benar,sebab tak ada simbol di dekatnya. Surat itu akan menjadi memusingkan jika
seandainya ada simbol didekatnya. Waktu kita Cuma 6 hari,dan sekarang,menurut
tempatku ini,tinggal 5 hari,atau kita semua mati. Ayah bakal dibunuh karena
mengikuti isi surat petunjuk yang membawanya ke markas. Aku bakal dicuci
otak,mereka memanfaatkanku untuk---sudahlah,kapan-kapan saja baru kuceritakan.
6 hari adalah waktu terlama yang bisa kutunda,memberi kalian waktu,dan karena
itu aku menghubungi ayah lewat cermin komunikasi untuk memperingatkannya. Entah
bagaimana tapi kurasa koneksi itu membuat Ayah malah terlacak serigala pelacak
K.C. Nah,aku akan langsung memberitahumu markas yang sebenarnya. Ikutilah arah
aliran angin.”
Aku mengernyit.” Aliran angin?”
“Temukan Claire,”kata George,kini suaranya semakin
mendesak.” Si penyihir elemen angin. Dia akan membantumu. Maaf,Luke,Cuma sejauh
ini yang bisa kubantu. Bawa serta Benedict denganmu,dia guardianmu. Bawa juga
Alice,karena dia seorang petarung,lalu---“
“Bagaimana aku menemukan Claire?”tanyaku.
“Angelo akan membantumu menemukan Claire.Satu hal
lagi,apapun yang mereka,pihak K.C. katakan padamu,jangan terpancing. Sekalipun
bahwa kalau mereka bilang kau punya saudara kembar ataupun kalau kau bagian
dari rencana mereka. Apapun juga. Mereka datang!”
Lalu segalanya menggelap dan aku jatuh dari tempat tidur.
Ada seseorang yang sedang berdiri di depanku. Alice
menelengkan kepala sambil bersedekap.” Selamat pagi. Kita akan mulai pelatihan
kita dengan cepat,dan bersiap-sialah secepat yang kau bisa.”